Contoh Puisi Perjuangan Terbaik Terbaru

Sejak pertama di jajah dan di kuasai oleh bangsa asing sebenarnya telah banyak terjadi perlawanan yang terjadi di daerah-daerah . Ada yang berhasil mengusir para penjajah namun banyak juga yang gagal sehingga tertangkap dan di hukum . Penjajah berusaha memecah kesatuan dan persatuan bangsa indonesia dengan melancarkan politik adu domba sehingga kita harus berperang dengan sesama darah indonesia . Setelah sekian lama muncullah tokoh-tokoh yang mempelopori persatuan bangsa indonesia , dengan perjuangan keras mereka dapat menyatukan bangsa ini menjadi bangsa yang lebih kuat sehingga dapat mengusir para penjajah dari wilayah indonesia ini . Berkat perjuangan mereka saat ini kita dapat hidup tenteram dan nyaman di tanah ini . Tak terbayangkan seandainya indonesia masih di jajah . Berikut ini merupakan kumpulan puisi perjuangan terbaik , semoga bermanfaat

Kumpulan Puisi Perjuangan

DIORAMA

Oleh Anggalih Bayu Muh Kamim


Deras darah memeras daya

Keras tak salah, memelas segala upaya
Denyut menghanyut kelaraan
Sakit merakit kebenaran
Matanya sebelah picak,
Dayanya tlah meledak
Bum……… bum……..
Jedar………. jedor…….
Sang kepala kan jadi prasasti
Para tangan seakan dicaci maki
Sang kepala diberhalakan
Para tangan dilarungkan
Bum……… Jedar…………
Mengaum, memberontak cetar
Bum………. Jedor………….
Alum, daya mengendor
Tatkala rapuh, ketika tinggal kenangan
Jedar……….. Bum…………. Jedor……….

Tatkala Asar merah putih kendor
Daya beralih asa
Rasa beralih duka
Jedar…….. Jedor…………

Tiada tunjangan
Veteran kendor



BIMBANG

Oleh Lino Neparasi


Sayup – sayup kasih masih terasa

Ku hirup rasa tanpa mendua
jejak kecil perlahan tersapu
membunuh imajinasi masa lalu
setengah sadar kupahat harap
hadirkan janji yang telah berlalu
Rasa itu penyakit mematikan

perlahan menjalar dan tak terhentikan
siapa mampu meninju rasa yang kian menjangkit
biarlah menjalar tanpa obat pembangkit
Pada siapa ku mengiba?

nyala lilin semakin redup
sayu mata menatap langit
kutulis mimpi dengan pahatan askara
haruskah kubertahan seperti domba dalam kadang kambing?
atau memberontak bebas merdeka
secuit sukma mengusik
tersesat di padang belantara?
Resah Kutatap hujan

dinginya menyiksa tanpa ampun
ku rindukan hangatnya mentari
dulu kau tak terlambat bersinar
mengapa?
mungkinkah alam cemburu dengan keakraban ini?
aku tak mengerti
Kutatap lagi semut di dinding

masih sama, dia bersahabat
aku lelah
ingin kurobohkan kokohnya pondasi
biar semuanya rata tak berbekas.


SUKAR

Oleh Ahmad Mashudi


Suruh dia menendang tongkat itu..

Yang menghadap keatas menjulang menantang..
Tiada takut roboh jengahnya hidup..
Lebih tak sanggup mati akan datang..
Seperti dalam karung harus lepas..
Berlari tak bosan melawan duri..
Darah yang keluar sakit tiada rasa..
Tak berkucur terobati nikmat..
Selalu ada lelah dalam tiap langkah..

Asal tak berhenti di sini..
Bijaklah sekuat pendirian hati..

Harus slalu kau tanya keberanian itu..
Pasti kau tahu banci kerdil bersembunyi..

Tertutupi ocehan celoteh hujatan maki..
Tampak emosi diri merangkul nyali..
Tapi seperti pedang berbalik sayat belati..
Lebam tergores bodoh yang tak disadari..
Sia-sia atau berarti sekali lagi..

Puisi Perjuangan

SAJAK PERJUANGAN PEMUDA

Oleh Aditya prasetyo


Melihat berpuluh-puluh, tahun yang lalu.

Terlihat,bermacam-macam peristiwa yang mencekam.
Tangisan,perpecahan,perselisihan bahkan peperangan yang bersimbah darah pun tak terlewatkan,

demi negeri ini.hanya untuk negeri ini

Ya,itu zaman dulu ,
Apa yang terjadi pada zaman sekarang?

Yang hanya mementingkan kelompok,etnis ,dan dirinya sendiri. Dan melupakan negeri ini.l
alu pepatah berkata” Seperti kacang lupa pada kulit.”. .ini lah!!! Saat nya, para pemuda bangkit dari tidur mu.dan berdiri paling depan.


DENGAR SUARA KAMI

Oleh Muhammad Ridwan Na’im


Sembilan belas empat lima

Proklamasi bergema
Teriakan “Merdeka” dan suka cita
Menghiasi Bumi Indonesia
Garuda pun naik tahta

Memekik dengan lantangnya
Sang saka pun mengudara
Berkibar dengan gagahnya
Namun seiring menuanya masa

Semua itu tinggal cerita
Mulai tercabik ibu pertiwi
Oleh ulah kaum priyayi
Mereka semakin kaya

Berjalan dengan sebelah mata
Tanpa melihat kami rakyat biasa
Yang mengemis makna merdeka
Tikus berdasi merajalela

Menggerogoti harta negara
Tak pernah kenyang perut mereka
Meski permata habis ditelannya
Kini merdeka telah sirna

Dari bumi indonesia
Kini merdeka tinggal kata
Tanpa arti, tanpa makna
Dengarlah suara kami, penguasa

Sudah tiadakah pemimpin yang bijaksana?
Yang memimpin tanpa menguras harta negara

Dengarlah suara kami, penguasa

Kembalikan merdeka yang telah sirna
Buatlah garuda kembali mengudara
Demi INDONESIA JAYA


BADAI DARAH

Oleh Fahmi Idris Al Bughuri Al Jawi


Semangat perjuangan sedang bekobar!!

Hancur kandas ditengah kecerobohan..
Peluru timah menelusuk badan
Menunggu waktu datanganya kematian
Bom berteriak pertanda memancing emosi

Terasa gempa seluruh tubuh ini
Tak peduli hidup mati
Mengajak malaikat maut untuk berkompromi
Satu dekade telah terlampaui

Peti kematian sudah tak mengerti
Ribuan pahlawan telah mati
Algojo terus menyiksa sembari menari
Dosa sudah tidak diperhitungkan

Karena telah buta oleh keduniawian
Tuhan hanya dianggap kebohongan
Takdir tak salah pun disalahkan
Nyawa hanya dihargai sebulir embun

Bagai sebuah nestapa diujung Kenangan
Kekalahan hanya menjadikan kesia sian
Kemenangan hanya menghasilkan kebosanan