40+ Contoh Pantun Dengan Tentang Berbangsa dan Bernegara
Selain bisa menambah
pengetahuanmu dan meningkatkan kemampuan dalam pelajaran, memahami
pantun dan jenis-jenisnya dapat membuat kamu semakin kreatif ketika
berinteraksi dengan orang lain dan mau memberi hiburan atapun nasihat
kepada sahabat-sahabatmu.
Pengertian Pantun
Hemat kata, pantun adalah jenis puisi lama
yang tiap baitnya terdiri atas empak baris serta memiliki sampiran dan
isi. Sebelum mengenal apa saja jenis dari pantun, ada baiknya
teman-teman memahami dengan baik dulu ciri-ciri dari jenis puisi lama
yang satu ini. Tentu saja ini agar kalian dapat dengan mudah
mengklasifikasikan sebuah puisi lama itu layak disebut pantun atau
tidak. Memahami ciri-ciri pantun juga membuat kalian akan lebih mudah
membuat jenis puisi yang satu ini.
Ciri-ciri Pantun
Jenis puisi lama yang asal bermula dari kata patuntun ini
pada dasarnya diharapkan dapat menjadi penuntun hidup bagi orang yang
mendengar maupun membacanya. Tidak hanya sekadar berisi nasihat dan
imbauan, penyampaiannya pun memiliki cirri khas yang begitu kental,
seperti berikut ini.
1. Tiap Bait Terdiri atas Empat Baris
Jika prosa mengenal ada
paragraf untuk tiap rangkaian kalimat yang berada dalam satu gagasan
utama, jenis puisi lebih akrab menyebutnya sebagai bait. Tiap bait
biasanya berisi untaian kata-kata yang berada dalam satu gagasan dan
umumnya mempunyai ciri khas tersendiri bergantung jenis puisinya.
Khusus untuk pantun, puisi
lama yang satu ini memiliki ciri khas kuat, yaitu tiap baitnya selalu
terdiri atas empat baris. Barisan kata-kata pada pantun dikenal juga
dengan sebutan larik.
2. 8-12 Suku Kata di Tiap Baris
Mulanya pantun cenderung
tidak dituliskan, melainkan disampaikan secara lisan. Karena itulah,
tiap baris pada pantun dibuat sesingkat mungkin, namun tetap padat isi.
Oleh karena alasan inilah, tiap baris pada pantun umumnya terdiri atas
8—12 suku kata.
3. Memiliki Sampiran dan Isi
Salah satu keunikan pantun
yang membuatnya menjadi begitu mudah diingat adalah jenis puisi lama
yang satu ini tidak hanya padat berisi, melainkan juga memiliki
pengantar yang puitis hingga terdengar jenaka. Pengantar tersebut
biasanya tidak berhubungan dengan isi, namun menjabarkan tentang
peristiswa ataupun kebiasaan yang terjadi di masyarakat. Pengantar isi
pantun inilah yang kerap dikenal sebagai sampiran.
Untuk masalah penempatannya
di dalam pantun, sampiran akan selalu berada di baris pertama dan kedua.
Sementara itu, isi pantun menyusul di posisi baris ketiga sampai
keempat.
4. Berima a-b-a-b
Rima atau yang juga biasa
disebut dengan sajak adalah kesamaan bunyi yang terdapat dalam puisi.
Biasanya, jenis-jenis puisi lama kental akan rima, termasuk dengan
pantun. Khusus untuk pantun, jenis puisi yang satu ini memiliki ciri
khas yang begitu kuat, yakni rimanya adalah a-b-a-b.
Yang dimaksud dengan rima
a-b-a-b adalah ada kesamaan bunyi antara baris pertama dengan ketiga
pantun dan baris kedua dengan baris keempat. Jadi, kesamaan bunyi pada
pantun selalu terjadi antara sampiran dan isi.
Jenis-jenis Pantun
Setelah memahami ciri-ciri
pantun, kini saatnya teman-teman juga mengenal jenis-jenis pantun yang
biasa diujarkan ataupun dituliskan seseorang. Berikut ini adalah
jenis-jenis pantun berdasarkan tema isinya.
1. Pantun Nasihat
Pada dasarnya, pantun dibuat
untuk memberi imbauan dan anjuran terhadap seseorang ataupun
masyarakat. Karena itulah, tema isi pantun yang paling banyak dijumpai
berjenis pantun nasihat. Pantun yang satu ini memiliki isi yang
bertujuan menyampaikan pesan moral dan didikan.
2. Pantun Jenaka
Sesuai namanya, jenis pantun
yang satu ini memang memiliki kandungan isi yang lucu dan menarik.
Tujuannya tak lain untuk memberi hiburan kepada orang yang mendengar
ataupun membacanya. Tidak jarang pula, pantun jenaka digunakan untuk
menyampaikan sindiran akan kondisi masyarakat yang dikemas dalam bentuk
ringan dan jenaka.
3. Pantun Agama
Jenis pantun yang satu ini
memiliki kandungan isi yang membahas mengenai manusia dengan
pencipta-Nya. Tujuannya serupa dengan pantun nasihat, yaitu memberikan
pesan moral dan didikan kepada pendengar dan pembaca. Akan tetapi, tema
di pantun agama lebih spesifik karena memegang nilai-nilai dan prinsip
agama tertentu.
4. Pantun Teka-teki
Jenis pantun yang satu ini
selalu memiliki ciri khas khusus di bagian isinya, yakni diakhiri dengan
pertanyaan pada larik terakhir. Tujuan dari pantun ini umumnya untuk
hiburan dan mengakrabkan kebersamaan.
5. Pantun Berkasih-kasihan
Sama dengan namanya, isi
dari jenis pantun yang satu ini erat kaitannya dengan cinta dan kasih
sayang. Umumnya, pantun berkasih-kasihan tenar di kalangan muda-mudi
Melayu untuk menyampaikan perasaan mereka kepada kekasih maupun orang
yang disukainya.
6. Pantun Anak
Tidak hanya untuk orang
dewasa, pantun bisa juga disampaikan untuk anak-anak. Tentu saja isinya
lebih ringan dan menyangkut hal-hal yang dianggap menyenangkan oleh si
kecil. Tujuan awal dari jenis pantun yang satu ini adalah untuk
mengakrabkan anak dengan pantun, sekaligus memberikan didikan moral bagi
mereka.
PANTUN YANG KAMU CARI
Ciri-ciri Syair Pentun :
- Terdiri berasal dari 4 larik dalam setiap baitnya.
- Setiap bait memberi tambahan makna sebagai sebuah satu kesatuan.
- Semua baris dalam syair adalah isi, menjadi dalam syair tidak tersedia sampiran.
- Mempunyai pola A-A-A.
- Jumlah suku kata dalam tiap baris syair adalah 8 hingga bersama 12 suku kata.
- Isi syair berbentuk nasihat, petuah, dongeng ataupun cerita.
- Kumpulan Pantun lucu dan jenaka dan juga humor ini kita dapatkan berasal dari berbagai referensi di internet. Jika Anda pernah membacanya di buku atau majalah tetapi kebanyakan sering lupa dan menghendaki membacanya lagi sebab punya unsur seni yang tinggi dan tentu saja menghibur.
Contoh PantunTerbaik dan Terbaru
Pantun Kehidupan Rukun
Hujan turun topan melanda,
patah satu anak tangga.
Meskipun kita berbeda-beda,
hidup rukun harus dijaga.
Beli sukun jumlahnya lima,
semua gurih saat dirasa.
Jika rukun dengan sesama,
hidup nyaman akan terasa.
Terbang tinggi burung merpati,
hingga lama di pohon mahoni.
Mari kita saling menghormati,
hidup nyaman dalam harmoni.
Jangan suka duduk terlena,
lebih baik kita bekerja.
Jangan suka saling menghina,
supaya terjaga keutuhan bangsa.
Buah matang satu persatu,
kelapa tua dipetik kera.
Mari kita bantu membantu,
membangun bangsa dan negara.
Pantun Berbangsa Bernegara Menjaga Persatuan
Sungguh sejuk air kelapa,kelapa muda tersisa tiga.
Meskipun beraneka rupa,
persatuan selalu dijaga.
Terkenal syair Dwipangga,
penyair dari zaman yang lama.
Jika persatuan tetap terjaga,
negara besar disegani dunia.
Nyaring suara kepak lebah,
sedang menghisap bunga cempaka.
Bangsa ini pernah terjajah,
dengan persatuan kita merdeka.
Lama terdengar bunyi lolongan,
tumpah air dari cawan.
Walau berbeda-beda golongan,
jangan sampai rusak persatuan.
Mentari bersinar sebab berpijar,
hari berganti zaman bertukar.
Kepada semua para pelajar,
hendaknya engkau rajin belajar.
Air mengalir ke selokan,
terhambat oleh satu papan.
Mari kita isi kemerdekaan,
semangat mengggapai masa depan.
Kalau daunnya lebat,
karena tanamannya baik terawat.
Kalau pemudanya hebat,
negara kita pasti kuat.
Jika ingin ke Siantar,
jalan jauh berputar-putar.
Jika suatu bangsa pintar,
bersaing di dunia tidak gentar.
Siti Nurbaya dijodohkan,
cintanya tumbuh dalam paksaan.
Bila bangsa dalam kebodohan,
pasti terlindas roda zaman.
Lintah turun dari kali,
naik ke pohon yang berduri.
Jangan sampai jadi kuli,
di negeri kita sendiri.
Itulah pantun dengan tema kehidupan berbangsa dan bernegara. Carilah pantun lain yang kamu perlukan. Di masih banyak kumpulan pantun lainnya.
Jika persatuan tetap terjaga,
negara besar disegani dunia.
Nyaring suara kepak lebah,
sedang menghisap bunga cempaka.
Bangsa ini pernah terjajah,
dengan persatuan kita merdeka.
Lama terdengar bunyi lolongan,
tumpah air dari cawan.
Walau berbeda-beda golongan,
jangan sampai rusak persatuan.
Pantun Isi Kemerdekaan Dengan Tekun Belajar
Mentari bersinar sebab berpijar,hari berganti zaman bertukar.
Kepada semua para pelajar,
hendaknya engkau rajin belajar.
Air mengalir ke selokan,
terhambat oleh satu papan.
Mari kita isi kemerdekaan,
semangat mengggapai masa depan.
Kalau daunnya lebat,
karena tanamannya baik terawat.
Kalau pemudanya hebat,
negara kita pasti kuat.
Jika ingin ke Siantar,
jalan jauh berputar-putar.
Jika suatu bangsa pintar,
bersaing di dunia tidak gentar.
Siti Nurbaya dijodohkan,
cintanya tumbuh dalam paksaan.
Bila bangsa dalam kebodohan,
pasti terlindas roda zaman.
Lintah turun dari kali,
naik ke pohon yang berduri.
Jangan sampai jadi kuli,
di negeri kita sendiri.
Itulah pantun dengan tema kehidupan berbangsa dan bernegara. Carilah pantun lain yang kamu perlukan. Di masih banyak kumpulan pantun lainnya.
Belum ada Komentar untuk "40+ Contoh Pantun Dengan Tentang Berbangsa dan Bernegara"