20+ Puisi Alam Renungan Yang Mendalam

Pesona keindahan alam Indonesia banyak sekali berikan inspirasi kehidupan. Sebagai bagian dari kekayaan alam serta budaya lokal bangsa ini. Lewat bait-bait kata puisi kami coba berikan nuansa puisi tentang alam sebagai bahan renungan kita dalam menapaki langkah kehidupan.

1. PUISI TENTANG KEINDAHAN ALAM


Indonesiaku
Indonesia pesona negeri nan indah
Cantiknya negeri membuat dunia terpesona
Ragam budaya
Ragam musik
Ragam tarian dan bahasa
Penuh mengisi harmoni nusantara
Hutan yang asri
Gunung yang hijau
Lautan yang biru
Dan, semua kekayaan alamnya
Tetap terjaga dan lestari
Negeri dengan sejuta simfoni
Betapa indahnya negeri ini
Kuingin hidup dan mati di tempat ini


Senja Yang Indah
Keemasan cahaya di cakrawala
Di ufuk barat ketika hari mulai senja
Terbelalak mata tatkala memandangnya
Keindahan dari sang maha pencipta
Sang surya bersiap untuk tenggelam
Menjemput mesra ketenangan malam
Meneguk cahaya dalam-dalam
Menyempurnakan keindahan malam
Lembayung indah tampak kekuningan
Gradasi warna bagaikan lukisan
Di sudut langit yang tipis berawan
Hiasan terbesar sepanjang zaman


Sang Rembulan Mengusap Lukaku
Senyuman manis sang rembulan menyapaku
Begitu indah mekarkan suasana hatiku
Sejenak ku terdiam dan termangu
Memandang indahnya yang tiada jemu
Sinarmu terpancar mengusir kegelapan
Menembus malam hadirkan cahaya terang
Ku nikmati cahayamu hangatkan malamku
Bahagiakan sanubari yang tersinari
Bulan, belailah lembut jiwaku ini
Yang begitu tegang dalam menjalani hari
Usaplah sesaknya asmara di dada ini
Keringkanlah luka yang menganga di hati
Bulan memandangmu, membuatku memahami
Bahwa keindahan tak mesti selalu didekati..
Bahwa keindahan tak harus selalu dimiliki..
Namun, hanya untuk sekadar di pandang dan dikagumi..

2. PUISI ALAM TENTANG PEGUNUNGAN


Indahnya Alam Negeri Ini
Kicauan burung terdengar begitu merdu
Menandakan telah datang hari baru
Indahnya alam ini membuatku terpaku
Seperti dunia hanya untuk diriku
Kupejamkan mataku sejenak
Kurentangkan tanganku dengan lembut
Sejuk, tenang, dan bahagia kurasakan
Membuatku selayaknya melayang kegirangan
Wahai Sang Pencipta
Kekagumanku sukar untuk ku pendam
Sejak siang hingga malam
Pesonanya seakan tak pernah padam
Desiran angin yang berirama di pegunungan
Tumbuhan yang menari-nari
Begitu indah rasanya
Bak indahnya taman di surga
Keindahan alam terasa sempurna
Membuat semua orang terpana
Kita mesti menjaganya
Agar keindahannya tak akan pernah sirna


Munajat Titipan Alam
Terdengar begitu indah kicauan burung bernyanyi
Sebuah pertanda datangnya pagi
Juga sebuah pertanda terjaganya alam ini
Keindahan ini membuat sekujur tubuh seolah membeku
Buatku terdiam tergugah oleh anugerah
Hanyut terbawa simfoni keindahan alam
Anugerah dari sang Pencipta untuk hamba yang dikasihi-Nya
Kututup kedua kelopak mata ini sejenak
Dan, kurasakan betapa sejuknya hawa pegunungan
Kuhirup dalam-dalam
Dan, kurasakan kedamaian yang tak kudapatkan di rumah
Serta, di tempat-tempat yang biasa ku kunjungi
Damainya hati mendengar gemericik air di curup itu
Ku lebarkan kedua telapak tangan
Dan, kuambil segenggam air jernih
Lalu kuteguk genggaman itu
Dan, kurasakan kesegaran dari anugerah sang alam
Ya Tuhan
Izinkan aku untuk dapat menjaga titipan alam-Mu ini
Yang mungkin saja pundak ini tak dapat memikulnya
Jika tanpa kekuatan dari-Mu
Sang Pencipta Alam yang indah ini


Gunung Yang Gersang
Aku dulu dilahirkan dalam alam yang permai
Dibuai dalam lindungan alam yang indah
Yang senantiasa mengingatkanku pada belaian ibu pertiwi
Selalu bersenandung rindu dalam dekapan alam
Semua kini telah dalam pandangan
Entah ke mana dan menjadi apa alam yang pernah ku kenang dulu
Bagai ditelan oleh rakusnya manusia serakah
Yang tiada sekelumit belas kasihan dalam hidupnya
Selalu terasa pedih di hati ini
Tersayat sembilu dalam jiwa-jiwa yang kerdil
Terluka dan terobek hingga ke dalam sanubari
Tiada berbekas akan sakitnya hati
Kemana akan ku cari lagi
Indahnya alam yang telah melahirkanku
Kemana aku akan mengadu untuk kembalinya alam permaiku
Semua telah gersang tanpa kendali dan manusia tinggal menanti bencana
Kutunggu manusia-manusia baru untuk berkarya
Tiada akal yang bisa menggapai
Entah kapankah akan kembali
Gunung dan lembah yang kembali bersemi lagi


3. PUISI ALAM TENTANG PANTAI

Pantaiku Yang Malang
Di tepi pantai
Ku pejamkan mata
Lelah tak tahu mesti berbuat apa
Tergeletak di hamparan pasir
Dihiasi dengan ribuan sampah yg tersebar
Hanya bisa terdiam
Dan, hanya bisa merenung
Cemara yg tertata rapi
Kini barantakan tak terawat
Ilalang dan rumput liarpun menertawakanku
Mencaciku yang hanya berdiam diri
Hembusan angin yang dulu sejuk
Kini samar ku rasakan
Ingin ku belai dan ku nikmati
Namun, angin yg menerpa tak dapat aku nikmati
Pantai ku kotor...
Pantai ku rusak...
Lihatlah,
Renungilah,
Sadarkah kita semua
Dan, tahukah kita apa yg telah terjadi kepada pantai kita
Selamatkanlah
Selamatkanlah pantaiku dari rongrongan sampah!

Derai Cemara Udang
Angin pantai di sela gerimis
Mendera pelan sejenak
Berteduh di bawah pohon-pohon cemara udang
Kemudian lenyap ke arah gubuk-gubuk bambu yang reot
Tanpa atap di tepian jalanan pantai
Senja ini
Tiada yang romantis atau membiuskan angan
Ke dalam khayal yang beku
Dan, ratusan hari telah terkubur diam
Pantai ini telah sepi
Hanya derai cemara udang
Hanya rintik gerimis yang tak kunjung reda
Tidak juga menjadi hujan deras
Ada yang berubah
Pantai ini merubah dirinya menjadi teduh dan hijau
Serta, di beberapa sudut tumbuh padang rumput
Ada cemara udang bahkan perahu nelayan
Yang sepuluh tahun lalu belum pernah ku lihat
Ini adalah pantai kenangan

Pesona Pantai
Kubiarkan ombak mengusap
Kedua kakiku seperti menari-nari
Dalam buaian keriakan kalbumu
Kupandang jauh
Jauh di ufuk kebiruan berpadu
Yang menyatukan langit dan laut
Namun, waktu pun seolah hanya sekejap berlalu
beranjak dari pesona
Dengan hamparan pasir putihmu
Debur ombak yang berdebar
Dan, keceriaan anak-anak tertawa
Tersenyum serta lesung pipimu
Bak guratan pasir jemari-jemari lentik
Yang sesekali gelombang menyapanya
Waktu yang tak akan pernah kembali
Berjalan bahkan berlari
Ijinkanlah ku temui
Bukan Cuma sekadar untaian mimpi
Akan ku basuh kakiku di pantaimu
Itulah tadi beberapa puisi  tentang puisi alam renungan kehidupan. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan kita wajib menjaga alam, serta memeliharanya sekuat tenaga. Karena Tuhan memberikan semua fasilitasnya dengan gratis dan itu kelak akan dimintai pertanggungjawabannya.