200+ Kumpulan Pantun Nasehat Rajin Belajar Terbaru

Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang masih terkenal sampai sekarang. Teman-teman pun pasti setidaknya pernah mendengar pantun tidak hanya di dalam pelajaran bahasa Indonesia, melainkan juga di acara-acara hiburan adat sampai program hiburan komedi di stasiun televisi. Karena berbagai hal ini pulalah, tidak ada alasan untuk enggan untuk mempelajari pantun dan jenis-jenisnya.
Selain bisa menambah pengetahuanmu dan meningkatkan kemampuan dalam pelajaran, memahami pantun dan jenis-jenisnya dapat membuat kamu semakin kreatif ketika berinteraksi dengan orang lain dan mau memberi hiburan atapun nasihat kepada sahabat-sahabatmu.

Pengertian Pantun

Hemat kata, pantun adalah jenis puisi lama yang tiap baitnya terdiri atas empak baris serta memiliki sampiran dan isi. Sebelum mengenal apa saja jenis dari pantun, ada baiknya teman-teman memahami dengan baik dulu ciri-ciri dari jenis puisi lama yang satu ini. Tentu saja ini agar kalian dapat dengan mudah mengklasifikasikan sebuah puisi lama itu layak disebut pantun atau tidak. Memahami ciri-ciri pantun juga membuat kalian akan lebih mudah membuat jenis puisi yang satu ini.

Ciri-ciri Pantun

Jenis puisi lama yang asal bermula dari kata patuntun ini pada dasarnya diharapkan dapat menjadi penuntun hidup bagi orang yang mendengar maupun membacanya. Tidak hanya sekadar berisi nasihat dan imbauan, penyampaiannya pun memiliki cirri khas yang begitu kental, seperti berikut ini.

1. Tiap Bait Terdiri atas Empat Baris

Jika prosa mengenal ada paragraf untuk tiap rangkaian kalimat yang berada dalam satu gagasan utama, jenis puisi lebih akrab menyebutnya sebagai bait. Tiap bait biasanya berisi untaian kata-kata yang berada dalam satu gagasan dan umumnya mempunyai ciri khas tersendiri bergantung jenis puisinya.
Khusus untuk pantun, puisi lama yang satu ini memiliki ciri khas kuat, yaitu tiap baitnya selalu terdiri atas empat baris. Barisan kata-kata pada pantun dikenal juga dengan sebutan larik.

2. 8-12 Suku Kata di Tiap Baris

Mulanya pantun cenderung tidak dituliskan, melainkan disampaikan secara lisan. Karena itulah, tiap baris pada pantun dibuat sesingkat mungkin, namun tetap padat isi. Oleh karena alasan inilah, tiap baris pada pantun umumnya terdiri atas 8—12 suku kata.

3. Memiliki Sampiran dan Isi

Salah satu keunikan pantun yang membuatnya menjadi begitu mudah diingat adalah jenis puisi lama yang satu ini tidak hanya padat berisi, melainkan juga memiliki pengantar yang puitis hingga terdengar jenaka. Pengantar tersebut biasanya tidak berhubungan dengan isi, namun menjabarkan tentang peristiswa ataupun kebiasaan yang terjadi di masyarakat. Pengantar isi pantun inilah yang kerap dikenal sebagai sampiran.
Untuk masalah penempatannya di dalam pantun, sampiran akan selalu berada di baris pertama dan kedua. Sementara itu, isi pantun menyusul di posisi baris ketiga sampai keempat.

4. Berima a-b-a-b

Rima atau yang juga biasa disebut dengan sajak adalah kesamaan bunyi yang terdapat dalam puisi. Biasanya, jenis-jenis puisi lama kental akan rima, termasuk dengan pantun. Khusus untuk pantun, jenis puisi yang satu ini memiliki ciri khas yang begitu kuat, yakni rimanya adalah a-b-a-b.
Yang dimaksud dengan rima a-b-a-b adalah ada kesamaan bunyi antara baris pertama dengan ketiga pantun dan baris kedua dengan baris keempat. Jadi, kesamaan bunyi pada pantun selalu terjadi antara sampiran dan isi.

Jenis-jenis Pantun

Setelah memahami ciri-ciri pantun, kini saatnya teman-teman juga mengenal jenis-jenis pantun yang biasa diujarkan ataupun dituliskan seseorang. Berikut ini adalah jenis-jenis pantun berdasarkan tema isinya.

1. Pantun Nasihat

Pada dasarnya, pantun dibuat untuk memberi imbauan dan anjuran terhadap seseorang ataupun masyarakat. Karena itulah, tema isi pantun yang paling banyak dijumpai berjenis pantun nasihat. Pantun yang satu ini memiliki isi yang bertujuan menyampaikan pesan moral dan didikan.

2. Pantun Jenaka

Sesuai namanya, jenis pantun yang satu ini memang memiliki kandungan isi yang lucu dan menarik. Tujuannya tak lain untuk memberi hiburan kepada orang yang mendengar ataupun membacanya. Tidak jarang pula, pantun jenaka digunakan untuk menyampaikan sindiran akan kondisi masyarakat yang dikemas dalam bentuk ringan dan jenaka.

3. Pantun Agama

Jenis pantun yang satu ini memiliki kandungan isi yang membahas mengenai manusia dengan pencipta-Nya. Tujuannya serupa dengan pantun nasihat, yaitu memberikan pesan moral dan didikan kepada pendengar dan pembaca. Akan tetapi, tema di pantun agama lebih spesifik karena memegang nilai-nilai dan prinsip agama tertentu.

4. Pantun Teka-teki

Jenis pantun yang satu ini selalu memiliki ciri khas khusus di bagian isinya, yakni diakhiri dengan pertanyaan pada larik terakhir. Tujuan dari pantun ini umumnya untuk hiburan dan mengakrabkan kebersamaan.

5. Pantun Berkasih-kasihan

Sama dengan namanya, isi dari jenis pantun yang satu ini erat kaitannya dengan cinta dan kasih sayang. Umumnya, pantun berkasih-kasihan tenar di kalangan muda-mudi Melayu untuk menyampaikan perasaan mereka kepada kekasih maupun orang yang disukainya.

6. Pantun Anak

Tidak hanya untuk orang dewasa, pantun bisa juga disampaikan untuk anak-anak. Tentu saja isinya lebih ringan dan menyangkut hal-hal yang dianggap menyenangkan oleh si kecil. Tujuan awal dari jenis pantun yang satu ini adalah untuk mengakrabkan anak dengan pantun, sekaligus memberikan didikan moral bagi mereka.



Ciri-ciri Syair Pentun :

  • Terdiri berasal dari 4 larik dalam setiap baitnya.
  • Setiap bait memberi tambahan makna sebagai sebuah satu kesatuan.
  • Semua baris dalam syair adalah isi, menjadi dalam syair tidak tersedia sampiran.
  • Mempunyai pola A-A-A.
  • Jumlah suku kata dalam tiap baris syair adalah 8 hingga bersama 12 suku kata.
  • Isi syair berbentuk nasihat, petuah, dongeng ataupun cerita.
  • Kumpulan Pantun lucu dan jenaka dan juga humor ini kita dapatkan berasal dari berbagai referensi di internet. Jika Anda pernah membacanya di buku atau majalah tetapi kebanyakan sering lupa dan menghendaki membacanya lagi sebab punya unsur seni yang tinggi dan tentu saja menghibur.





Contoh PantunTerbaik dan Terbaru



Pantun Rajin Belajar Pangkal Pandai



Rusa lari ke padang datar,
harimau datang tuk mengejar.
Jika ingin tambah pintar,
tentu kita harus belajar.

Tinggi badan amat semampai,
petani pergi mengambil talas.
Rajin belajar pangkal pandai,
semangat terus jangan malas.

Air jeruk dalam gelas,
makan roti dengan keju.
Niatlah belajar dengan ikhlas,
hanya Allah yang dituju.

Obat mujarab sedang diramu,
mengambil obat dengan tangga.
Saat insan mencari ilmu,
semakin dekat jalan ke surga.

Keliling kota naik becak,
walau lama tiada jemu.
Banyak-banyak engkau membaca,
membaca adalah kunci ilmu.

Bukit berbaris banyak batunya,
di padang datar kita bertemu.
Main game ada waktunya,
kerjakan dahulu PR dan tugasmu.

Untuk apa hati kesal,
lebih baik memaafkan.
Banyak orang yang menyesal,
karena sering malas-malasan.

Siapa suka melihat panda,
panda turun ke tanah rawa.
Siapa yang malas di masa muda,
akan bekerja keras di waktu tua.

Air tajin diminum kuda,
barang bekal telah dibawa.
Siapa yang rajin di waktu muda,
hidup bahagia ketika tua.

Membentang langit biru,
duduk sendiri di atas papan.
Dengarlah nasehat guru,
amalkan dalam kehidupan.

Tinggi gunung tak tergapai,
gunung biru jauh di seberang.
Jika murid menjadi pandai,
hati gurupun ikut senang.

Bambu kuning dibuat kursi,
bambu untuk layang-layang.
Kalau kita banyak prestasi,
ayah ibu semakin sayang.


Pantun Belajar Rajin Ibadah

Otak pintar. Akhlak mulia. Itulah yang diidam-idamkan.

Jadilah anak yang cerdas dan mulia. Sayang kepada Ibu. Hormat kepada Ayah. Menghargai para guru.

Kepada teman suka membantu. Kepada yang susah suka menolong.

Hati bersih. Bebas dari iri dengki. Dan pasti rendah hati.

Bagaimana memiliki akhlak mulia?

Tanamkan kecintaan beribadah. Latih diri semenjak dini. Siapapun yang tekun ibadah, dadanya lapang hidupnya bahagia.

Banyak hal yang termasuk ibadah. Sholat, puasa, zakat. Belajar dengan tekun, tolong menolong terhadap sesama, bahkan menyingkirkan duri dari jalan. Semuanya dianggap ibadah.

Tuhan Kita Esa


Belang-belang badan rusa,
rusa main di taman indah.
Tuhan kita Tuhan Esa,
kepada-Nya saja kita ibadah.

Tinggi bayam berjengkal-jengkal,
bayang dijinjing karena ringan.
Kepada Allah bertawakal,
tempat diri mohon pertolongan.

Mahal harga batu permata,
perhiasan putri amat mewah.
Kepada Allah kita meminta,
petunjuk serta jalan hidayah.

Putih warna kapur barus,
merah-merah buah tomat.
Titilah jalan yang lurus,
yang penuh nikmat serta rahmat.

Pergi ke ladang tanam ubi,
berceceran biji dan benih.
Mengikut diri ke jalan Nabi,
ridha Allah kita raih.

Belajar Tegakan Sholat


Burung terbang jauh melayang,
pergi pagi datang siang.
Agama Islam memiliki tiang,
tiang kuat namanya sembahyang.

Ibu membeli sebuah gelang,
perut lapar segera makan.
Lima waktu jangan hilang,
dimanapun selalu tunaikan.

Guntur berbunyi terlihat kilat,
angin berhembus dari Barat.
Siapa yang mendirikan sholat,
itulah tanda pribadi yang taat.

Pohon tinggi jatuh membayang,
jalan setapak dari Ketapang.
Siapa yang tunaikan sembahyang,
sejuk hati dadapun lapang.

Benih padi disemaikan,
sebelum ia ditanamkan.
Sholat isya ditunaikan,
sebelum mata dipejamkan.

Membentang luas langit biru,
langit senja bagai perunggu.
Sholat subuh mesti diburu,
pahala besar selalu menunggu.

Sebelum puasa mari sahur,
lidah pahit berkumur-kumur.
Tunaikan pula sholat dzuhur,
insyaallah hatinya makmur.

Pagi hari pergi ke pasar,
membeli seekor ayam bekisar.
Istiqomah sholat ashar,
pasti jiwa tak pernah gusar.

Tupai lompat mencari kentang,
kentang habis tinggal ikan.
Sholat magrib waktu petang,
jangan pernah ditinggalkan.

Jalan-jalan ke negeri Kedah,
lihat bunga banyak merekah.
Hendaknya belajar beribadah, agar hidup beroleh berkah.


Pantun Tentang Zakat


Hidup sederhana selalu hemat,
itulah yang diperintahkan syariat.
Ayo muslimin dan muslimat,
mari kita keluarkan zakat.

Burung dara terbang ke rawa,
mata memandang kawanan rusa.
Zakat fitrah penyuci jiwa,
setelah selesai berpuasa.

Rumah gedung dari bata,
bukan istana untuk raja.
Zakat mal penyuci harta,
harta buruk dibuang saja.

Jalan ke kota dilebarkan,
indah desa jangan dilewatkan.
Dengan zakat kita diajarkan,
untuk jadi pribadi dermawan.


Pantun Tentang Belajar Berpuasa


Kenapa harus jauhkan dosa,
supaya tidak masuk neraka.
Kenapa kita harus berpuasa,
supaya jadi insan bertakwa.

Malam hari minum susu,
minum susu membuat pandai.
Puasa menahan hawa nafsu,
sabar jiwa akan tergapai.

Guru mengajar banyak jasa,
kebaikan mereka jangan dilupa.
Mari belajar berpuasa,
di bulan ramadhan banyak pahala.

Demikian beberapa pantun nasehat agama yang isinya agar kita rajin belajar beribadah. Dan tentunya jangan lewatkan pantun berikutnya.



Pantun Nasehat Untuk Teman Yang Malas Belajar

Malas belajar? Mungkin iya. Nasehati teman yang malas.

Menasehati teman yang malas pertanda kita sayang.

Mudah-mudahan teman yang malas tersebut bisa berubah.

Dan kita mendapatkan pahala.


Menggali tanah mendapat emas,
emas terhimpit batu belah.
Jadi anak jangan pemalas,
ayo rajin ke sekolah.

Pohon jati tumbuh berjajar,
pandai berpantun orang Banjar.
Jika kita malas belajar,
cita-cita tak kan terkejar.

Pohon talas tumbuh di taman,
daunnya basah tersiram hujan.
Orang pemalas tak punya teman,
hidupnya susah sendirian.

Seram sangat Bukit Hantu,
pergi sendiri membawa lampu.
Orang lain enggan membantu,
jika malas jadi tabiatmu.



Makan baso tambah cuka,
tangan kotor hendak dibilas.
Banyak orang tidak suka,
pada anak yang pemalas.

Lama sudah tidak bertemu,
bertemu sekali meminum jamu.
Jauhkan malas dari hidupmu,
niscaya cerah masa depanmu.

Ada arang jatuh ke panci,
bunga mawar banyak duri.
Banyak orang yang benci,
pada pemalas tak tau diri.

Duduk melamun tuan raja,
menatap lukisan ular naga.
Hidup ini harus bekerja,
berupaya sekuat tenaga.


Pantun Nasehat Belajar

Pantun ini berkaitan dengan pantun nasehat pendidikan. Karena memang temanya adalah tentang ajakan untuk belajar dan menjauhkan diri dari sifat malas.

Satu lari satu mengejar,
jangan pula berputar-putar.
Hormati guru yang mengajar,
niscaya dirimu jadi pintar.

Cahaya pagi terasa hangat,
sarapan pagi makan ketupat.
Pergi sekolah penuh semangat,
niscaya banyak ilmu didapat.

Keliling desa naik delman,
masa indah elok dikenang.
Di sekolah banyak teman,
hati gembira sangat senang.

Beras putih dalam goni,
panjang ekor ikan pari.
Jadilah anak yang berani,
tunjukan bakat potensi diri.

Hujan berhenti angin berlalu,
terang kembali langit biru.
Jangan suka malu-malu,
kalau diperintah oleh guru.

Naik gunung melihat kabut,
walau lelah terasa seru.
Di kelas jangan ribut,
harap tenang dengarkan guru.


Pantun Ajakan Belajar

Masih bertemakan belajar, di bawah ini kumpulan pantun ajakan agar rajin belajar.

Bukan hanya mengajak teman, tapi mengajak diri sendiri.

Meskipun belajar itu susah, kalau semangat pasti bisa.

Pisau sembilu banyak gunanya,
untuk mengiris daging domba.
Hatiku selalu merasa bahagia,
kalau bisa belajar bersama.

Tahukah kamu buah kemumu,
jenis mangga untuk jamu.
Giat belajar menuntut ilmu,
belajar di sekolah tak pernah jemu.

Kalau kancil sedang dikejar,
ia lari ke tengah pasar.
Ketika kecil rajin belajar,
akan pandai di waktu besar.

Pesta kecil makan-makan,
semua hadiah dipersembahkan.
Ilmu yang ada diamalkan,
niscaya akan ditambahkan.

Walau hati sedang bingung,
jangan pula merasa susah.
Walau ilmu setinggi gunung,
tak diamalkan apa gunanya.

Rusa kecil diam terkurung,
kurang makan kurang minum.
Cari ilmu jangan murung,
cerialah selalu banyak tersenyum.

Dengan berpantun kita bisa memberi nasehat. Moga saja, pantun nasehat rajin belajar di atas bisa memberi kebaikan untuk kita semua.