25+ Puisi Tentang Bencana Gempa Bumi Terbaru
- Pengertian Puisi dan contohnya itu apa sih ?
- Apa yang dimaksud dengan Puisi ?
- Apa arti kata Puisi ?
- Apa itu Puisi dan artinya ?
- Apa contoh Puisi ?
Pengertian Puisi dan Contohnya
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, puisi atau disebut juga dengan sajak adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Puisi juga diartikan sebagai gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus.
Puisi memiliki dua unsur penting yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Berikut adalah ulasan singkatnya.
1. Unsur intrinsik
Unsur intrinsik puisi adalah unsur-unsur yang terkandung dalam puisi dan mempengaruhi puisi sebagai karya sastra. Yang termasuk unsur intrinsik puisi adalah diksi, imaji, majas, bunyi, rima, ritme, dan tema.
- Diksi atau pilihan kata. Dalam membangun puisi, penyair hendaknya memilih kata-kata dengan cermat dengan cara mempertimbangkan makna, komposisi bunyi dalam rima dan irama, kedudukan kata di tengah konteks kata lainnya, dan kedudukan kata dalam puisi keseluruhan.
- Daya bayang atau imaji. Yang dimaksud dengan daya bayang atau imaji ketika membangun puisi adalah penggunaan kata-kata yang konkret dan khas yang dapat menimbulkan imaji visual, auditif, maupun taktil.
- Gaya bahasa atau majas. Gaya bahasa atau majas atau bahasa figuratif dalam puisi adalah bahasa yang digunakan penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara yang tidak biasa atau menggunakan kata-kata yang bermakna kiasan atau lambing.
- Bunyi. Bunyi dalam puisi mengacu pada digunakannya kata-kata tertentu sehingga menimbulkan efek nuansa tertentu.
- Rima. Rima adalah persamaan bunyi atau perulangan bunyi dalam puisi yang bertujuan untuk menimbulkan efek keindahan.
- Ritme. Ritme dalam puisi mengacu pada dinamika suara dalam puisi agar tidak dirasa monoton bagi penikmat puisi.
- Tema. Tema dalam puisi mengacu pada ide atau gagasan pokok yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui puisinya.
PANTUN YANG KAMU CARI
2. Unsur ekstrinsik
Unsur ekstrinsik puisi adalah unsur-unsur yang berada di luar puisi dan mempengaruhi kehadiran puisi sebagai karya seni. Adapun yang termasuk dalam unsur ekstrinsik puisi adalah aspek historis, psikologis, filsafat, dan religious.
- Aspek historis mengacu pada unsur-unsur kesejarahan atau gagasan yang terkandung dalam puisi.
- Aspek psikologis mengacu pada aspek kejiwaan pengarang yang termuat dalam puisi.
- Aspek filsafat. Beberapa ahli menyatakan bahwa filsafat berkaitan erat dengan puisi atau karya sastra keseluruhan dan beberapa ahli lainnya menyatakan bahwa filsafat dan karya sastra dalam hal ini puisi tidak saling terkait satu sama lain.
- Aspek religius puisi mengacu pada tema yang umum diangkat dalam puisi oleh pengarang.
Kumpulan Puisi Terbaik
puisi pahlawan, puisi kemerdekaan, puisi tentang pahlawan, puisi guru, puisi perjuangan,puisi cinta, puisi sedih, puisi alam, kumpulan puisi, Puisi sahabat, puisi islam, Puisi Perpisahan, puisi ibu, Puisi ayah, Puisi binatang, puisi kesepian, puisi rindu, Kata kata, Puisi Benda, Puisi doa, Puisi pahlawan, Kumpulan puisi guru, Puisi Anak, Puisi agama, Puisi bahasa inggris, Puisi kematian, puisi guru
Baca Juga:
200+ Contoh Pantun Agama/ Pahlawan/ Lucu/ Nasehat/ Jenaka/ Gombal./ Cinta/ Teka Teki/ Ibu
Puisi Tentang Gempa Bumi
Judul Puisi : Mampukah Memetik Hikmah
Gempa bumi melanda
Bencana menimpa
Tewas sudah ribuan jiwa
Kembali kehadirat-Nya
Harta benda mereka porak poranda
Duka nestapa pun sedalam samudra
Siapa sanggup katupkan luka sukma
Bencana menimpa
Tewas sudah ribuan jiwa
Kembali kehadirat-Nya
Harta benda mereka porak poranda
Duka nestapa pun sedalam samudra
Siapa sanggup katupkan luka sukma
Wahai, mampukah kita memetik hikmah
Dari musibah mahapedih
Mampukah menghentikan nafsu serakah
Tergerak menyantuni yang merintih-rintih
Dari musibah mahapedih
Mampukah menghentikan nafsu serakah
Tergerak menyantuni yang merintih-rintih
Tangisan pilu para korban bencana
Untaian air mata kita
Maka jangan masa bodohkan, Sayang
Mereka yang bernasib malang
Jangan sampai air mata mereka terus berderai
Sementara kita asyik bersantai
Jangan sampai hilang peduli
Agar hidup ini punya arti
Untaian air mata kita
Maka jangan masa bodohkan, Sayang
Mereka yang bernasib malang
Jangan sampai air mata mereka terus berderai
Sementara kita asyik bersantai
Jangan sampai hilang peduli
Agar hidup ini punya arti
Judul Puisi : Bangunkah Hati Kecilmu
Gempa bumi menghampiri
Seraya hidup menghadap Illahi
Pernahkah berfikir instrofeksi diri
Hidup ini sudahkah berarti untuk sesama
Seraya hidup menghadap Illahi
Pernahkah berfikir instrofeksi diri
Hidup ini sudahkah berarti untuk sesama
Wahai hati kecil
Engkau sudah lama tersingkir oleh nafsu
Idemu sudah tidak lagi dihiraukan
Seakan hidup ini terasa digenggaman
Engkau sudah lama tersingkir oleh nafsu
Idemu sudah tidak lagi dihiraukan
Seakan hidup ini terasa digenggaman
Bangunkahlah hati kecilmu
Yang sudah lama tidur pilu
Dengarkan bisikan bisikan kebenaran
Yang sudah lama terhiraukan
Yang sudah lama tidur pilu
Dengarkan bisikan bisikan kebenaran
Yang sudah lama terhiraukan
Dia selalu mengingatkanmu disaat engkau berada dijurang kesalahan
Dia mengajakmu untuk kembali kejalan-Nya
Dengarkan, rasakan, dia merintih kesakitan
Disaat kamu hiraukan
Dia mengajakmu untuk kembali kejalan-Nya
Dengarkan, rasakan, dia merintih kesakitan
Disaat kamu hiraukan
Hati kecil tiada punya lelah
Membawamu dalam kebenaran
Untuk itu
Dengarkan disetiap langkahmu
Membawamu dalam kebenaran
Untuk itu
Dengarkan disetiap langkahmu
Sungguh Murkanya Gempa Bumi
Gempa bumi...
Getaranmu sungguh menakutkan
Guncanganmu memporak-porandakan
Membantai nyawa ribuan orang...
Gempa bumi...
Begitu tamaknya engkau pada dunia..
Melahap dan menghancurkan bangunan
Merata tanahkan semua isi bumi...
Tak tahukah engkau?
Kau sungguh murka..
Kau buta akan golongan
Orang dewasa orang tua..
Bahkan anak kecilpun kau telan...
Betapa kejamnya engkau...
Melumpuhkan kegiatan dunia
Menghentikan langkah para pencari ilmu
Menjatuhkan harapan yang telah tinggi...
Bangunan kau luluh lantakkan..
Banyak insan yang kau kalang kabutkan..
Alam kau taklukan...
Memang, kau sungguh tiada hati...
Banyak puing berserakan
Warga kehilangan tempat tinggal
Suasana benar-benar mencekam...
Mengingat kedatanganmu yang mengancam
Hidup dan kehidupan sebagai jaminan...
Pada sendu dan isak tangis di sekeliling kota
ada doa lamat-lamat jadi keras terdengar
menumbuhkan semangat di tengah duka
membangun keyakinan di saat nestapa.
Di seluruh pulau sama terekam
kesedihan masih tapi tak lantas patah
semangat tetap untuk bertahan
yakin Tuhan tak akan tinggalkan.
Maka kepada saudara, kepada sahabat, kepada kerabat, kepada semua yang ada di Lombok, di Bali, di tempat-tempat terkena bencana gempa, pastikan dan yakinkan diri, tak sendiri kalian, doa kami, tenaga kami, segalanya kami kirimkan, siap bantu karena kita memang dan selalu bersaudara.
Bintaro Sektor IX, 5 Agustus 2018
BDHS
MANAKALA
Manakala bencana melanda dan kau masih sibuk nyinyir ke sana ke mari, tak peduli yang kesakitan, meraung-raung dalam duka, tak peduli kau, maka kau tentulah hanya daging berjalan, bukan lagi manusia.
Apalagi ketika bencana menghantam dan kau justru senang beroleh kesempatan untuk menohok lawanmu, mengaitkan sikap dirinya dengan bencana yang datang, memprovokasi masyarakat seolah bencana hadir lantaran salah lawanmu, maka kau tentulah dan pastilah hanya seonggok sampah.
Manakala bencana datang
marilah bersatu ulurkan tangan
bantu sesama dan bukannya
justru jadikan bencana
sarana menghina dan menista.
Bintaro Sektor IX, 5 Agustus 2018
BDHS
PADA GARIS CINTA
Pada garis cinta ada kekuatan
yang mampu kalahkan garis bencana
lantaran semua bersatu
saling tolong saling bantu.
Pada garis cinta ada doa-doa
yang dipanjatkan pada Maha Kuasa
memuji selalu padaNYA
kala suka maupun duka.
Pada garis cinta ada semangat
untuk bangkit dari bencana
puing-puing ditata lagi
kehidupan dibangun kembali.
Pada garis cinta ada
engkau, aku, dia,
kami, mereka
dan kita semua,
Bintaro Sektor, IX, 6 Agustus 2018
BDHS
Itulah contoh puisi
tentang bencana gempa bumi, tetaplah selalu mengingat allah disetiap
apa yang telah terjadi dalam kehidupan kita. Jangan lupa baca juga puisi
lainya ya.. Semoga bermanfaat
Belum ada Komentar untuk "25+ Puisi Tentang Bencana Gempa Bumi Terbaru"