70+ Kumpulan Pantun Cinta Romantis Menyentuh Hati Terbaru

Pengertian pantun – Apa itu pantun? Kita tentu tidak asing dengan pantun. Arti pantun adalah salah satu jenis karya puisi lama dengan 4 baris dan sajak a-b-a-b di akhir larik. Ada banyak pengertian pantun menurut para ahli, meski definisi pantun secara umum sebenarnya kurang lebih sama.
Pantun termasuk dalam bentuk puisi lama. Ada banyak macam-macam pantun seperti pantun nasehat, pantun agama, pantun pendidikan, pantun jenaka, pantun teka-teki dan lain-lain. Apapun jenis-jenis pantun, tetap harus sesuai dengan struktur dan kaidah pantun itu sendiri.
Lantas apa yang dimaksud pantun itu sebenarnya? Kali ini akan dijelaskan pengertian pantun dan artinya secara umum serta menurut pendapat para ahli.

Pengertian Pantun

Berikut adalah beberapa pengertian pantun secara umum, baik arti pantun sesuai KBBI dan Wikipedia ataupun pengertian pantun menurut para ahli sastra dan bahasa.

Arti Pantun Menurut KBBI

Pengertian pantun menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b), tiap larik biasanya terdiri atas empat kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk tumpuan (sampiran) saja dan baris ketiga dan keempat merupakan isi.

Definisi Pantun Menurut Wikipedia

Menurut Wikipedia Indonesia, definisi pantun adalah salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa Minangkabau yang berarti “petuntun”. Dalam bahasa Jawa, pantun dikenal sebagai parikan, dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan sedangkan dalam bahasa Batak dikenal sebagai umpasa.

Pengertian Pantun Menurut Para Ahli

Di bawah ini adalah definisi dan pengertian pantun menurut para ahli sastra dan ahli bahasa beserta penjelasan lengkapnya.

Menurut R.O. Winsted 
Pengertian pantun menurut R.O. Winstead adalah sebuah pantun tidaklah sebatas gubahan suatu kalimat yang mempunyai rima serta irama, namunialah sebuah rangkaian kata yang indah untuk melukiskan suatu kehangatan cinta, kasih sayang, serta rindu dendam penuturnya.

Menurut Sunarti
Arti pantun menurut Sumarti adalah salah satu bentuk puisi lama, memiliki keindahan tersendiri dari segi bahasa, yang salah satu keindahan bahasa dalam pantun ditandai oleh rima a-b-a-b.

Menurut Dr. R. Brandstetter
Menurut Dr. R. Brandstetter, arti pantun berasal dari akar kata tun, yang terdapat dalam berbagai bahasa di Nusantara. Misalnya dalam bahasa Pampanga, tuntun bermakna teratur, dalam bahasa Tagalog, tonton bermakna bercakap sesuai dengan aturan tertentu sedangkan dalam bahasa Jawa Kuno, atuntun berarti teratur.
Dalam bahasa Toba, pantun berarti kesopanan atau kehormatan, dalam bahasa Melayu, pantun yang artinya quatrain, yaitu sajak berbaris empat, dengan rima a-b-a-b. Sedangkan dalam bahasa Sunda, pantun berarti cerita panjang yang bersanjak dan diiringi musik.

Menurut Surana
Definisi pantun menurut Surana adalah sebuah bentuk puisi lama yang terdiri atas empat larik, yang berima silang (a-b-a-b). Larik pertama dan kedua disebut dengan sampiran atau bagian objektif. Biasanya berupa sebuah lukisan alam atau hal apa saja yang bisa diambil sebagai suatu kiasan. Larik ketiga dan keempat dinamakan isi atau bagian dari subjektif.

Menurut Herman J. Waluyo

Menurut pendapat Herman J. Waluyo, pengertian pantun secara umum adalah bentuk puisi melayu asli yang sudah mengakar lama di budaya masyarakat.

Menurut Kaswan dan Rita
Pantun merupakan jenis puisi melayu lama yang satu baitnya terdiri atas empat larik dan bersajak a-b-a-b, larik pertama dan kedua berupa sampiran, sedangkan larik ketiga dan keempat berupa isi.
Sampiran tidak berisi maksud karena hanya diambil rima persajaknya. Jadi saat akan membuat pantun, sebaiknya membuat dulu isinya kemudian menyusul sampirannya yang disesuaikan.

Menurut Edi dan Farika
Pantun menurut Edi dan Farika diartikan sebagai bentuk puisi lama yang dikenal luas dalam berbagai bahasa di Nusantara, dalam bahasa Jawa, pantun dikenal sebagai parikan, sedangkan dalam bahasa Sunda, pantun dikenal sebagai paparikan.

Menurut Hidayat
Definisi pantun menurut Hidayat merupakan salah satu jenis puisi Melayu lama yang secara luas dikenal di negara Indonesia dari dulu sampai sekarang.

Menurut Alisyahbana
Pantun merupakan puisi lama yang sangat dikenal oleh orang dulu atau sangat dikenal pada masyarakat lama. Pantun memiliki ciri-ciri seperti tiap bait terdiri dari empat baris dan setiap baris terdiri atas 4-6 kata atau 8-12 suku kata. Baris pertama dan kedua disebut dengan sampiran dan baris ketiga dan keempat disebut dengan isi.

Ciri-Ciri Pantun

Berikut adalah beberapa ciri-ciri pantun dan penjelasannya meliputi aspek baris/larik, suku kata, sampiran, isi dan rima/sajak.
  • Terdiri dari 4 baris/larik
  • Satu baris terdiri dari 8 sampai 12 suku kata
  • Baris pertama dan kedua pantun adalah sampiran
  • Baris ketiga dan keempat pantun adalah isi
  • Memiliki sajak/rima dengan pola a-b-a-b atau a-a-a-a


Ciri-ciri Syair Pentun :

  • Terdiri berasal dari 4 larik dalam setiap baitnya.
  • Setiap bait memberi tambahan makna sebagai sebuah satu kesatuan.
  • Semua baris dalam syair adalah isi, menjadi dalam syair tidak tersedia sampiran.
  • Mempunyai pola A-A-A.
  • Jumlah suku kata dalam tiap baris syair adalah 8 hingga bersama 12 suku kata.
  • Isi syair berbentuk nasihat, petuah, dongeng ataupun cerita.
  • Kumpulan Pantun lucu dan jenaka dan juga humor ini kita dapatkan berasal dari berbagai referensi di internet. Jika Anda pernah membacanya di buku atau majalah tetapi kebanyakan sering lupa dan menghendaki membacanya lagi sebab punya unsur seni yang tinggi dan tentu saja menghibur.





Contoh PantunTerbaik dan Terbaru




Pantun Menyentuh Hati


Dari Medan ke Selasih,
Luka di kaki amat pedih.
Jauh badan dari kekasih,
Dalam kamar hanya bersedih.

Kayu lapuk sudah renta,
Tinggi seperti pohon kelapa.
Menetes lah air mata,
Kekasih lama tiada jumpa.

Daun emas daun ketitir,
Jatuh ke bumi dari dahannya.
Kadang cemas kadang khawatir,
Akankah dirimu selalu setia?

Angin utara telah berlalu,
Di atas samudra kan bertemu.
Hati ini kujaga selalu,
Agar cinta hanya untukmu.

Dari sutra dibuat selendang,
Dinamakan selendang mayang.
Walau godaan menghadang,
Tak luntur kasihku untukmu sayang.

Tertiup bunga rumput ilalang,
Datang gelap kembang menghilang.
Bimbang hati tidak kepalang,
Walau sekejap baiklah pulang.

Cantik bambu untuk anyaman,
Tuk dijual di Pasar Jati.
Walau sekilas dari senyuman,
Sekali dipandang terpahat di hati.

Gerimis turun rintik-rintik,
Guntur datang selang menyelang.
Bunga di taman ingin kupetik,
Sayang jauh tiada kepalang.

Dari bukit kancil berpindah,
Rumputnya kering banyak mati.
Terukir namamu sangat indah,
Sebab dikau kekasih sejati.

Kain katun bagus menyerap,
Sejuk dipakai waktu keringatan.
Siang kuharap malam kuharap,
Moga impian jadi kenyataan.

Wanita taat selalu berbakti,
Bagai bunga penuh kembang.
Biarlah merasuk rindu di hati,
Agar cinta tumbuh berkembang.

Pantun Yang Indah


Syair Cinta Untuk Pantun Indah

Cinta bukan sembarang cinta, Cinta suci terbit di jiwa, Maka mengalir rasa bahagia, Karena dikau wahai jelita.

Bukan rayuan romantis. Aku memang terpikat padamu manis. Terharu batin hingga menangis. Laksana jatuh hujan gerimis.

Kepadamu aku persembahkan. Rangkaian kata sekedar ungkapan. Sebuah rasa dari dasar jiwa. Tulus murni untuk adinda.

Banyak bicara suara serak,
Melangkah kaki ke utara.
Kutitip rindu pada awan berarak,
Pada angin yang mengembara.

Rumah kayu rumah panggung,
Tangga bawah ditinggikan.
Berat rindu ini kutanggung,
Kemana hendak kuberikan.

Dalam peti buah nangka,
Berwarna merah buah naga.
Jatuh hati siapa sangka,
Datang rindu tidak terduga.

Beriman muslim pada malikat,
Penuh keyakinan imannya kuat.
Sungguh engkau amat memikat,
Hingga malam tidur tak dapat.
Burung gelatik bulunya bersih,
Hingga di pohon buahnya ranum.
Sungguh cantik duhai kekasih,
Santun bicara indahnya senyum.

Itik berenang ke tengah rawa,
Mematuk-matuk bunga melati.
Berkali luka rasa kecewa,
Apakah perlu mengunci hati.

Dingin malam bibirpun kelu,
Malas rasanya hendak bertamu.
Beribu hari telah berlalu,
Tak pudar jua cintaku padamu.

Terbang elang melayah-layah,
Tak terlihat di tikungan.
Engkaulah permata indah,
Bak suntingan putri kayangan.

Benih ditabur untuk disemai,
Musim hujan telah datang.
Hati gundah berganti damai,
Bila menatap wajahmu sayang.

Tinggi derajat karena ilmu,
Ilmu dan iman mesti berpadu.
Semenjak berpisah darimu,
Tersiksa batin karena rindu.

Luka tangan karena belati,
Belati tajam dari Jawa.
Kebaikanmu menyentuh hati,
Ketabahanmu menggugah jiwa.

Jika tidur tiada lena,
Bayangan berkelebat di mata.
Kelembutanmu mempesona,
Menyembuhkan hati yang luka.

Buah sukun air tajin,
Terbuang semua di arah Barat.
Sholat tekun mengaji rajin,
Itulah bunga dunia akhirat.

Hidup bersama harus rukun,
Nilai agama jadi penuntun.
Hati yang keras bisa tertegun,
Menatap wanita amat santun.

Pantun Romantis Bernuansa Islami

Syair Pujian Wanita Elok

Elok bukan hanya di wajah. Di hati itu yang paling utama. Di dunia kaki menjejah. Akhirat jua tempat pulang kita.

Gadis manis elok dipandang. Manisnya manis tiada kepalang. Santun jujur juga penyayang. Ke dalam masjid ia menghilang.

Tekun ibadah kepada Tuhan. Hatinya damai tiada kegaduhan. Kepada Allah aku mohonkan. Moga jadi jodoh sepanjang zaman.

Kulihat burung terbang ke awan,
Dua sayap dikepakan.
Kulihat wanita nan dermawan,
Banyak harta ia infakan.

Kota bukan sembarang kota,
Kota berbukit jumlah tiga.
Cinta bukan sembarang cinta,
Cinta sejati menuju surga.

Syair nizam juga madah,
Puisi sajak rimanya indah.
Mencari wanita cantik itu mudah,
Yang sulit dapat yang sholehah.

Di atas atap merpati makan,
Lalu minum dari tatakan.
Jika ditatap meneduhkan,
Bila tersenyum membahagiakan.

Kelapa muda hendak dijual,
Rupanya ditukar dengan pakaian.
Wanita sholehah lebih mahal,
Dari permata maupun berlian.

Selesai sudah seluruh pantun. Pantun cinta menyentuh hati. Ini pula sebagai runtutan. Rangkaian pantun romantis.