39+ Kumpulan Contoh Pantun Kiasan Dan Maknanya Terbaru
Pantun
merupakan salah satu jenis puisi lama yang masih terkenal sampai
sekarang. Teman-teman pun pasti setidaknya pernah mendengar pantun tidak
hanya di dalam pelajaran bahasa Indonesia, melainkan juga di
acara-acara hiburan adat sampai program hiburan komedi di stasiun
televisi. Karena berbagai hal ini pulalah, tidak ada alasan untuk enggan
untuk mempelajari pantun dan jenis-jenisnya.
Selain bisa menambah
pengetahuanmu dan meningkatkan kemampuan dalam pelajaran, memahami
pantun dan jenis-jenisnya dapat membuat kamu semakin kreatif ketika
berinteraksi dengan orang lain dan mau memberi hiburan atapun nasihat
kepada sahabat-sahabatmu.
Pengertian Pantun
Hemat kata, pantun adalah jenis puisi lama
yang tiap baitnya terdiri atas empak baris serta memiliki sampiran dan
isi. Sebelum mengenal apa saja jenis dari pantun, ada baiknya
teman-teman memahami dengan baik dulu ciri-ciri dari jenis puisi lama
yang satu ini. Tentu saja ini agar kalian dapat dengan mudah
mengklasifikasikan sebuah puisi lama itu layak disebut pantun atau
tidak. Memahami ciri-ciri pantun juga membuat kalian akan lebih mudah
membuat jenis puisi yang satu ini.
Ciri-ciri Pantun
Jenis puisi lama yang asal bermula dari kata patuntun ini
pada dasarnya diharapkan dapat menjadi penuntun hidup bagi orang yang
mendengar maupun membacanya. Tidak hanya sekadar berisi nasihat dan
imbauan, penyampaiannya pun memiliki cirri khas yang begitu kental,
seperti berikut ini.
1. Tiap Bait Terdiri atas Empat Baris
Jika prosa mengenal ada
paragraf untuk tiap rangkaian kalimat yang berada dalam satu gagasan
utama, jenis puisi lebih akrab menyebutnya sebagai bait. Tiap bait
biasanya berisi untaian kata-kata yang berada dalam satu gagasan dan
umumnya mempunyai ciri khas tersendiri bergantung jenis puisinya.
Khusus untuk pantun, puisi
lama yang satu ini memiliki ciri khas kuat, yaitu tiap baitnya selalu
terdiri atas empat baris. Barisan kata-kata pada pantun dikenal juga
dengan sebutan larik.
2. 8-12 Suku Kata di Tiap Baris
Mulanya pantun cenderung
tidak dituliskan, melainkan disampaikan secara lisan. Karena itulah,
tiap baris pada pantun dibuat sesingkat mungkin, namun tetap padat isi.
Oleh karena alasan inilah, tiap baris pada pantun umumnya terdiri atas
8—12 suku kata.
3. Memiliki Sampiran dan Isi
Salah satu keunikan pantun
yang membuatnya menjadi begitu mudah diingat adalah jenis puisi lama
yang satu ini tidak hanya padat berisi, melainkan juga memiliki
pengantar yang puitis hingga terdengar jenaka. Pengantar tersebut
biasanya tidak berhubungan dengan isi, namun menjabarkan tentang
peristiswa ataupun kebiasaan yang terjadi di masyarakat. Pengantar isi
pantun inilah yang kerap dikenal sebagai sampiran.
Untuk masalah penempatannya
di dalam pantun, sampiran akan selalu berada di baris pertama dan kedua.
Sementara itu, isi pantun menyusul di posisi baris ketiga sampai
keempat.
4. Berima a-b-a-b
Rima atau yang juga biasa
disebut dengan sajak adalah kesamaan bunyi yang terdapat dalam puisi.
Biasanya, jenis-jenis puisi lama kental akan rima, termasuk dengan
pantun. Khusus untuk pantun, jenis puisi yang satu ini memiliki ciri
khas yang begitu kuat, yakni rimanya adalah a-b-a-b.
Yang dimaksud dengan rima
a-b-a-b adalah ada kesamaan bunyi antara baris pertama dengan ketiga
pantun dan baris kedua dengan baris keempat. Jadi, kesamaan bunyi pada
pantun selalu terjadi antara sampiran dan isi.
Jenis-jenis Pantun
Setelah memahami ciri-ciri
pantun, kini saatnya teman-teman juga mengenal jenis-jenis pantun yang
biasa diujarkan ataupun dituliskan seseorang. Berikut ini adalah
jenis-jenis pantun berdasarkan tema isinya.
1. Pantun Nasihat
Pada dasarnya, pantun dibuat
untuk memberi imbauan dan anjuran terhadap seseorang ataupun
masyarakat. Karena itulah, tema isi pantun yang paling banyak dijumpai
berjenis pantun nasihat. Pantun yang satu ini memiliki isi yang
bertujuan menyampaikan pesan moral dan didikan.
2. Pantun Jenaka
Sesuai namanya, jenis pantun
yang satu ini memang memiliki kandungan isi yang lucu dan menarik.
Tujuannya tak lain untuk memberi hiburan kepada orang yang mendengar
ataupun membacanya. Tidak jarang pula, pantun jenaka digunakan untuk
menyampaikan sindiran akan kondisi masyarakat yang dikemas dalam bentuk
ringan dan jenaka.
3. Pantun Agama
Jenis pantun yang satu ini
memiliki kandungan isi yang membahas mengenai manusia dengan
pencipta-Nya. Tujuannya serupa dengan pantun nasihat, yaitu memberikan
pesan moral dan didikan kepada pendengar dan pembaca. Akan tetapi, tema
di pantun agama lebih spesifik karena memegang nilai-nilai dan prinsip
agama tertentu.
4. Pantun Teka-teki
Jenis pantun yang satu ini
selalu memiliki ciri khas khusus di bagian isinya, yakni diakhiri dengan
pertanyaan pada larik terakhir. Tujuan dari pantun ini umumnya untuk
hiburan dan mengakrabkan kebersamaan.
5. Pantun Berkasih-kasihan
Sama dengan namanya, isi
dari jenis pantun yang satu ini erat kaitannya dengan cinta dan kasih
sayang. Umumnya, pantun berkasih-kasihan tenar di kalangan muda-mudi
Melayu untuk menyampaikan perasaan mereka kepada kekasih maupun orang
yang disukainya.
6. Pantun Anak
Tidak hanya untuk orang
dewasa, pantun bisa juga disampaikan untuk anak-anak. Tentu saja isinya
lebih ringan dan menyangkut hal-hal yang dianggap menyenangkan oleh si
kecil. Tujuan awal dari jenis pantun yang satu ini adalah untuk
mengakrabkan anak dengan pantun, sekaligus memberikan didikan moral bagi
mereka.
PANTUN YANG KAMU CARI
Ciri-ciri Syair Pentun :
- Terdiri berasal dari 4 larik dalam setiap baitnya.
- Setiap bait memberi tambahan makna sebagai sebuah satu kesatuan.
- Semua baris dalam syair adalah isi, menjadi dalam syair tidak tersedia sampiran.
- Mempunyai pola A-A-A.
- Jumlah suku kata dalam tiap baris syair adalah 8 hingga bersama 12 suku kata.
- Isi syair berbentuk nasihat, petuah, dongeng ataupun cerita.
- Kumpulan Pantun lucu dan jenaka dan juga humor ini kita dapatkan berasal dari berbagai referensi di internet. Jika Anda pernah membacanya di buku atau majalah tetapi kebanyakan sering lupa dan menghendaki membacanya lagi sebab punya unsur seni yang tinggi dan tentu saja menghibur.
Contoh PantunTerbaik dan Terbaru
Definisi
Pantun Kiasan . Pantun kiasan adalah pantun yang isinya berupa ibarat.
Yaitu mengkiaskan sesuatu dengan sesuatu yang lain.
Kadangkalah pantun ini berisi dengan pribahasa.
Contohnya:
Cirinya ialah adanya perbandingan. Contoh pantun di atas membandingkan antara orang yang belajar dengan bunga.
Belajar yang tidak sungguh-sungguh ibarat bunga tetapi tidak mempunyai kembang.
Untuk lebih memahami pantun kiasan, ada baiknya untuk meneliti dengan seksama beberapa bait contoh pantun di bawah ini.
Berikut ini adalah contoh pantun kiasan dengan artinya.
[1]
Menyangka bahwa gadis pujaannya masih sendiri, tetapi kenyataannya gadis tersebut sudah diambil orang.
[2]
Ambilah pelajaran dari padi. Yakni semakin kaya, semakin pandai, semakin hebat, maka ia akan semakin rendah hati di hadapan manusia lainnya.
[3]
Pantun kiasan di atas menjelaskan tentang waktu tua. Yaitu tentang habisnya masa remaja sekaligus datangnya waktu tua.
[4]
Memiliki keinginan yang sangat besar namun sangat mustahil tercapai.
[5]
Usaha yang dilakukan sangat lama sia-sia oleh kesalahan kecil.
[6]
Pantun kiasan di atas mengandung makna tentang semangat dan tekad yang sangat kuat.
[7]
Seseorang yang jatuh cinta. Hanya saja tidak mungkin cintanya bersatu.
[8]
Pantun di atas berisikan pepatah yang artinya jika kita tekun mengerjakan apapun, pasti akan membawa hasil.
I
Pantun kiasan banyak terdapat pada pantun Melayu. Suku Melayu sangat pandai merangkai kata.Kadangkalah pantun ini berisi dengan pribahasa.
Contohnya:
Berburu ke padang datar,
mendapat rusa belang di kaki.
Berguru kepalang ajar,
bagai bunga kembang tak jadi.
Cirinya ialah adanya perbandingan. Contoh pantun di atas membandingkan antara orang yang belajar dengan bunga.
Belajar yang tidak sungguh-sungguh ibarat bunga tetapi tidak mempunyai kembang.
Pantun Kiasan Beserta Artinya
Berikut ini adalah contoh pantun kiasan dengan artinya.
[1]
Kusangka masih malam hari,Maknanya:
rupanya telah datang siang.
Kusangka bunga mekar berseri,
rupanya layu dihisap kumbang.
Menyangka bahwa gadis pujaannya masih sendiri, tetapi kenyataannya gadis tersebut sudah diambil orang.
[2]
Naik perahu dekat kemudi,Maknanya:
betapa harum bunga selasih.
Elok nian resminya padi,
makin tunduk jika berisi.
Ambilah pelajaran dari padi. Yakni semakin kaya, semakin pandai, semakin hebat, maka ia akan semakin rendah hati di hadapan manusia lainnya.
[3]
Tanam ubi tanam kentang,Maknanya:
petik jagung tiada tersisa.
Petang kini telah datang,
tinggi pula batang usia.
Pantun kiasan di atas menjelaskan tentang waktu tua. Yaitu tentang habisnya masa remaja sekaligus datangnya waktu tua.
[4]
Diam lisan banyak merenung,Maknanya:
lompat tinggi anak tupai.
Hendak hati memeluk gunung,
apa daya tangan tak sampai.
Memiliki keinginan yang sangat besar namun sangat mustahil tercapai.
[5]
Pohon tua disebut buhun,Maknanya:
banyak dahannya yang berduri.
Kering dijemur dalam setahun,
basah oleh hujan sehari.
Usaha yang dilakukan sangat lama sia-sia oleh kesalahan kecil.
[6]
Rusa padang belang di kaki,Maknanya:
mangga kueni amat wangi.
Tinggi gunung tetap didaki,
lautan api kan disebrangi.
Pantun kiasan di atas mengandung makna tentang semangat dan tekad yang sangat kuat.
[7]
Randu tinggal randu,Maknanya:
panjang duri hingga sekilan.
Rindu tinggalah rindu,
bagai pungguk rindukan bulan.
Seseorang yang jatuh cinta. Hanya saja tidak mungkin cintanya bersatu.
[8]
Pandai ikan dalam berenang,Artinya:
beda kolam ikannnya lain.
Sehari sehelai benang,
setahun menjadi kain.
Pantun di atas berisikan pepatah yang artinya jika kita tekun mengerjakan apapun, pasti akan membawa hasil.
I
Kehalusan bahasa Bahasa Melayu tersirat melalui kata-kata kiasan.
Hingga saat ini, suku Melayu masih sering menggunakan kata kiasan dalam pantun-pantunnya.
Selain suku Melayu, suku Minang juga sering menggunakan kiasan dalam berbagai karya sastranya. Tak terkecuali dalam pantun.
Kiasan ini bisa sindiran.
Sedangkan pantun dari suku-suku lainnya, seperti Jawa, Sunda, Banjar, dan lainnya sangat sedikit mengandung kiasan.
Itulah sebabnya, dalam budaya Melayu sangat dikenal pribahasa. Pribahasa merupakan bentuk lain dari kiasan.
Kata kiasan dan pribahasa sangat mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara.
Berikut ini beberapa pantun kiasan lainnya.
[9]
Jalan-jalan ke Palembang,Artinya:
sungai Musi luas membentang.
Di mana bunga mulai berkembang,
di sana kumbang akan datang.
Jika ada anak perempuan yang beranjak gadis, maka banyak laki-laki yang menyukainya.
[10]
Kayu jati dibuat papan,Artinya:
burung puyuh jauh menghilang.
Padi kutanam dengan harapan,
tumbuh pula rumput ilalang.
Setiap kali berbuat kebaikan, biasanya ada saja halang rintangan.
[11]
Pergi ke pasar membeli beras,Artinya:
membeli cincin berhias permata.
Mengharap hujan turun deras,
hanya gerimis sekejap mata.
Mengharapkan keuntungan yang besar. Tetapi hanya mendapatkan keuntungan yang sangat kecil.
[12]
Melihat ikan di tepi kolam,Artinya:
pohon pinang jadi tambatan.
Air beriak tanda tak dalam,
air tenang menghanyutkan.
Orang yang ilmunya sedikit biasanya banyak bicara. Sedangkan orang yang banyak ilmunya lebih tenang.
[13]
Keras keras cangkang kerang,Artinya:
walau keras tetap dibawa.
Walaupun punggung parang,
bila diasah tajam jua.
Sebodoh apapun seseorang, bila ia tekun belajar pasti akan menjadi pandai.
[14]
Manis rasanya buah sirsak,Artinya:
ombak datang bergulung-gulung.
Dimana bumi dipijak,
di sana langit dijunjung.
Kita sebaiknya menghormati adat istiadat daerah yang kita tinggali.
Belum ada Komentar untuk "39+ Kumpulan Contoh Pantun Kiasan Dan Maknanya Terbaru"