35+ Contoh Pantun Talibun Terpopuler dan Terbaik



  1. Pengertian Pantun Talibun dan contohnya itu apa sih ?
  2. Apa yang dimaksud dengan Pantun Talibun ?
  3. Apa arti kata Pantun Talibun ?
  4. Apa itu Pantun Talibun dan artinya ?
  5. Apa contoh Pantun Talibun ?

Pengertian Pantun Talibun dan Contohnya



Pantun talibun merupakan bentuk puisi lama yang memiliki sampiran dan isi. Talibun identik dengan jumlah barisnya yang berjumlah genap dan lebih dari 4 baris, misalnya 6 baris, 8 baris, 10 baris. Jika pantun talibun berisi 4 baris maka 2 baris pertama adalah sampiran dan 2 baris berikutnya adalah isi. Begitu juga dengan pantun talibun 6 baris maka 3 baris pertama adalah sampiran dan 3 baris berikutnya adalah isi. Aturan ini berlaku untuk pantun talibun dengan jumlah baris berapapun.

 

Ciri-ciri Talibun

  • Talibun adalah sejenis puisi bebas
  • Talibun bersajak abc-abc, abcd-abcd, dan abcde-abcde dan seterusnya.
  • Mempunyai jumlah baris dengan bilangan genap yang terdiri atas isi dan sampiran
  • Kalimat yang berisi sampiran pertama, kedua dan kalimat sampiran seterusnya itu saling memiliki hubungan atau bisa juga saling bertentangan
  • Terdapat kalimat pembantu yang berada pada sampiran, berupa perumpamaan dalam penyampaian isi.
  • Setiap baris talibun terdiri atas 8 sampai 12 kata
  • Isi dari talibun menjelaskan tentang suatu perkara
  • Gaya bahasa yang dipakai sangat luas dan menekankan pada pengulangan yang berirama
  • Salah satu bahan yang penting dalam pengkaryaan kisah atau cerita pelipur lara
  • Dalam pembentukannya, talibun menggunakan puisi lain (syair atau pantun)
  • Tidak ada pembayang, setiap rangkap bisa menjelaskan keseluruhan cerita/kisah
  • Ada beberapa baris dalam rangkap untuk menjelaskan pemerian



Contoh PantunTalibun




Berbeda dengan pantun yang lainya. Pantun talibun terdiri dari lebih dari 4 baris. Biasanya pantun talibun berisi antara 6 sampai 10 baris. Sajak talibun adalaha abc-abc , abcd-abcd dan seterusnya.Untuk memahami lebih dalam tentang pantun talibun, Berikut ini adalah contoh pantun talibun

Telah penat hamba mendaki
mendaki batu berjenjang
bulan tak juga terang-terangnya
Telah penat hamba menanti
telah putih mata memandang
tuan tak kunjun datang juga

Setinggi-tinggi melanting
membumbung ke awang-awang
baliknya ke tanah jua
sehabis dahan dengan ranting
dikupas di kulit batang
teras pengubar barulah nyata

Berkeris si katin muna
patah sudah bersimpai belum
tak sebuah jadi tuah
jika dilihat pusaka lama
dibangkit batang nan terendam
tlah banyak lagi yang berubah

Rumah gadang di Minangkabau
nan berukuir sembilan orang
nan bertebat di kebun bunga
cincin emas tinggalah engkau
batu permata biarlah hilang
sekarang intan sudah kupunya

Berkeris si katin muna
patah sudah bersimpai belum
tak sebuah jadi tuah
jika dilihat pusaka lama
dibangkit batang nan terendam
tlah banyak lagi yang berubah

Telah penat hamba mendaki
mendaki batu berjenjang
bulan tak juga terang-terangnya
Telah penat hamba menanti
telah putih mata memandang
tuan tak kunjun datang juga

Sutan Palembang orang Pariaman
duduk menyurat menulisi
duduk melukis gambar bulan
Sepantun jenang dalam pinggan
lekat tak hendak pupus lagi
begitu sayang kepada tuan

Sejak semula hamba letakkan
tidak diletak di dalam padi
batang pepaya diampaikan
sejak semula hamba katakan
tidak diletak di dalam hati
kami juga merasakan

Telakang crana kaca
nan sama orang gantangkan
Renggang karena bahasa
bercerai karena budi
itu sama orang pantangkan

Sehabis dahan dengan ranting
dikupas di kulit batang
teras pengubar barulah nyata
setinggi-tinggi melanting
membumbung ke awang-awang
baliknya ke tanah jawa

Telah masak jarang padi orang Singkarak
masaknya bertangkai-tangkai
setangkai jarang yang muda
ikat selilit simpul sintak
ikat sulit untuk ungkai
oleh yang punya mudah saja

Orang Padang memintal benang
disusun baru dilipat
dilipat baru dipertiga
kalau direntang malah panjang
elok dipintal agar singkat
begitu pula kasih kita

Lagu laga bunyi pedati
pedati hendak pergi ke Padang
genta kerbau berbunyi juga
walau sepiring dapat pagi
atau sepiring dapat petang
kampung halaman teringat juga

Lada dengan apa akan digiling
garam nan jauh di Pariaman
awak berladang tepi rimba
mata dengan apa akan di dinding
di dinding dengan telapak tangan
di ruang jari tampak jua

Anak orang di Padang Gadut
hendak ke Bandar hari sabtu
singgah dahulu di pendakian
menangis diri dalam selimut
mana mungkin tuan akan tahu
ke bantal saja saya bisikkan

Anak orang di Padag Tarap
pergi berjalan ke kebun bunga
hendak ke pekan hari tlah senja
Di sana sirih kami kerekap
meskipun daunnya serupa
namun rasanya berlain jua

Orang Solok ke Batang Kapas
hendak menjelang ke Pasar Kemang
terus ke pekan di Indrapura
meskipun daunnya serupa
namun rasanya berlain jua

Jika tuan pergi ke ladang
usah lupa mengambil sayur
bawalah pulang bawa ujungnya
jika tuan benar-benar sayang
biarkan hati hamba berbaur
berbaur luluh bersama kasihnya

Melati letakkan di jamban
wangi setangkai tidak berbuah
bunga suntingan untuk puteri
Kini rasakanlah di badan
hati dan mata punya ulah
kini tanggungkanlah di diri

Malang nasib pelita redup
pelita nyala hari tlah siang
hidup menyala diatas peti
rintang menghitung duka hidup
lelap selayang hari siang
dipeluk bantal ditangisi

Anak mandi bapak menyauk
hendak mandi berbasah-basah
mandi disumur orang Kota Tua
anak mati bapak mengamuk
hendak sama berkalang tanah
hendak sekubur badan berdua

Di atas tuba orang pecah
di bawah tikam tlah mati
di tengah jala bertega
bila rasaku tlah patah
patah karena sakit hati
mati obatnya kan bikin lega

Ke hilir ke Kuarataji
ke pekan menjual pandan
pergi ke pekan berdua-dua
Kalau adik ingkar janji
sudah menjadi sumpah badan
mati sekubur kita berdua

Jika mandi kanda di hulu
air nan susah kanda sauk
disauk usah dikeruhi
Jika mati hamba dahulu
mati tak usah kanda jenguk
dijenguk usah ditangisi

Anak orang Kubang Putih
pergi ke pasar hari akan senja
memakai baju gunting Cina
Ulah rayu si daun sirih
bercerai pinang dengan tampuknya
apakan daya si cemara

Penakik pisau siraut
ambil galah batang lintabung
selodang ambilan nyiru
setitik jadikan laut
sekepal jadikan gunung
alam terkembang jadikan guru

Bukan pohon kenari saja
ke rimba mengambil rotan
terbawa rotan muda
bukan hamba kemari saja
kemari membawa esan
ialah pesan si Umbut Muda

Sutan Palembang orang Pariaman
duduk menyurat menulisi
duduk melukis gambar bulan
Sepantun jenang dalam pinggan
lekat tak hendak pupus lagi
begitu sayang kepada tuan

Telakang crana kaca
nan sama orang gantangkan
Renggang karena bahasa
bercerai karena budi
itu sama orang pantangkan

Kelu paku kacang belimbing
tempurung lenggang-lenggangkan
dibawa orang ke Seruasa
bawa serta dengan sayaknya
anak di pangku kemenakan dibimbing
orang kampung dipertenggangkan
jaga kampung jangan binasa
jaga serta adat dan agamanya

Tukang kayu mengerat paku
paku dikerat kain kasa
kain kasa pasang di papan
papan untuk pijakan lantai
meski berbeda-beda suku
juga berbeda-beda bahasa
yang penting kaga persatuan
agar hidup tenang dan damai

Penakik pisau seraut
ambil galah batang lintabung
selodang ambilkan niru
yang setetes jadikan laut
yang sekepal jadikan gunung
alam terkembang jadian guru

Anak raja di pulau punjung
belahan raja dari Jambi
asalnya raja keduanya
pada tuan kasih bertuntung
usai berniat hendak mengganti
melarat nanti apa gunanya

Selain 6 baris berikut ini adalah contoh pantun talibun dengan 8 baris

Di kolam menangkap angsa
Angsa diikat oleh orang tua
Orang tua membacakan narasi
Narasi tentang pulau sumatera
Meski berbeda suku dan bangsa
Warna kulit berbeda jua
Jagalah persatuan dan toleransi
Agar hidup menjadi damai sejahtera

Duduk berpangku di bulan purnama
Anak tertawa bulan berjudi
Tak ada yang berkuasa
Menagkap senja yang terjerat
Anak dididik ilmu agama
Agar menjadi orang berbudi
Tak pernah berbuat dosa
Orang tua pun selamat di akhirat

Jalan-jalan ke kota jeddah
Siggah dahulu membeli buah kurma
Buah kurma dibungkus kulitnya
Dibungkus dengan pantun jenaka
Hidup di dunia hendaknya beribadah
Menjalankan perintah agama
Menjauhi larangannya
Agar mendapat surga tak masuk neraka

Hujan deras akhirnya datang jua
Memabasahi alam sekitarnya
Rumput, bunga tumbuh tanpa diterka
Sugguh indah alam dengan nuansa
Sayangi ke dua orang tua
Jangan mengeluh kepadanya
Jangan pula menyakiti mereka
Agar mendapat ridho yang maha kuasa

Menangkap harimau menggunakan parang
Harimau mati tanda tak perkasa
Meniggalkan belang dan cakar permata
Untuk dipersembahkan kepada baginda
Kakanda berlayar ke negeri seberang
Hendak mencari harta dan kuasa
Meniggalkan adinda dengan penuh air mata
Lekaslah pulang kembali ke pelukan adinda

Pergi ke kota batu jalannya lebar
Membeli apel dengan harga satuan
Apel ditaruh di dalam wadah
Wadah diletakan di samping cawan
Dag dig dug jantung ini berdebar-debar
Pikiran kacau tidak karuan
Melihat wanita manis tersenyum indah
Tapi apakah dia masih perawan?

Masih kurang dengan 8 baris, berikut ini adalah contoh pantun talibun dengan 10 baris

Hujan di bulan selalu bergelimang
Jatuh ke bumi menciptakan genangan
Genangan di jalan sungguh membuat kelam
Jalanan kelam tak bersiring
Tak bersiring menciptakan kehancuran
Melihat kebahagian nampak hilang
Yang tinggal kini hanyalah kenangan
Janganlah kau menangis sehari semalam
Janganlah kau bersedih hingga mata kering
Karena ada aku yang memberikan kebahagiaan

Hujan di bulan tak itu hanya bualan
Bulan memerah tak bisa menjadi acuan
Hujan di bumi tak kunjung datang
Taburkan api dengan garam
Agar menimbulkan awan yang keputihan
Abang datang membawa kebahagian
Untuk Adik yang sedang tak karuan
Tolong jangan berbobohong sayang
Sudah cukup Adik menahan suram
Bawalah Adik ke luar dari kepedihan



 
 
Beberapa contoh pantun diatas bisa menjadi referensi dalam mengerjakan tugas sekolah ataupun dalam membuat pantun sesuai tujuan yang Anda ingin. Anda dapat berekspresi dengan pantun yang sangat melatih kreatifitas. Semoga contoh pantun anak-anak dan pantun muda-mudi di atas bermanfaat.

Penelusuran yang terkait dengan Contoh Pantun Talibun

  • contoh pantun talibun 12 larik
  • contoh pantun kilat
  • contoh pantun seloka
  • contoh pantun berkait
  • contoh pantun berkait dan talibun
  • contoh mantra
  • pantun talibun tema persahabatan
  • contoh pantun gurindam