Contoh Puisi Pahlawan Terbaik dalam Sejarah

pantun-puisi.web.id Mungkin banyak orang yang kurang memahami dengan adanya kemerdekaan ini. Kemerdekaan yang dirasakan ini bukan sekedar merdeka saja namun buth pengorbanan yang besar untuk mendapatkan hal ini.Seorang pahlawan menjadi peran yang sangat penting bagi negara tercinta ini. Dengan keringat dan darah yang ditumpahkan demi negara, bilau-beliau mampu meibut dri tangan Belanda dan Jepang.Mereka berjuang tidak bermodal senjata api melainkan hanya bermodal dengan bambu runcing untuk mengusir penjajah. Begitu besar jasa pahlawan untuk kehidupan yang kita kecap saat ini, dengan begitu kita patut untuk memberikan apresiasi penuh untuk mereka.

Rasa semangat yang tertanam pada diri seorang pejuang perlu kita berika sebuah penghargaan yang lebih. Seperti slogan Ir. Soekarno ” JAS MERAH ” dari sloga tersebut kita harus bisa memahami secara dalam.Makna dari slogan tersebut yaitu kita sebagai warga negara Indonesia jangan sampai melupakan sejarah. Sejarah yang maksud tersebut adalah sejarah yang telah diberikan dari seorang pejuang demi negara kita.Dengan rasa yang bernasionalisme kita wajib menghargai hasil jerih payah seorang oahlaan kita. Wujud nyata yang bisa kita lakukan sekarag ini adalah dengan membuat puisi.
Kenapa kok puisi ? Karena memang pada hakikatnya puisi mengandung banyak makna yang tersirat. Dengan adanya puisi hati kita bisa terenyuh ketika mendengarnya.
Banyak puisi-puisi yang bertemakan dengan pahlawan, yang pasti dari banyaknya  puisi bertema dengan pahlawan mempunyai makna yag sangat luar biasa.

Sebagai wujud kasih sayang kita terhadap guru mari kita berikan sebuah penghargaan special untuk beliau. Puisi menjadi salah satu alternative kita untuk mewujudkan rasa kasih sayang kita terhadapa seorang pahlawan tanpa jasa tersebut.

Pahlawan Pendidikan

Jika dunia kami yang dulu kosong
tak pernah kau isi
Mungkin hanya ada warna hampa, gelap
tak bisa apa-apa, tak bisa kemana-mana
Tapi kini dunia kami penuh warna
Dengan goresan garis-garis, juga kata
Yang dulu hanya jadi mimpi
Kini mulai terlihat bukan lagi mimpi
Itu karena kau yang mengajarkan
Tentang mana warna yang indah
Tentang garis yang harus dilukis
Juga tentang kata yang harus dibaca
Terimakasih guruku dari hatiku
Untuk semua pejuang pendidikan
Dengan pendidikanlah kita bisa memperbaiki bangsa
Dengan pendidikanlah nasib kita bisa dirubah
Apa yang tak mungkin kau jadikan mungkin
Hanya ucapan terakhir dari mulutku
Di hari pendidikan nasional ini
Gempitakanlah selalu jiwamu
wahai pejuang pendidikan Indonesia

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa  

Pahlawan tanpa tanda jasa
Ialah Guru
Yang mendidik ku
Yang membekali ku ilmu
Dengan tulus dan sabar
Senyummu memberikan semangat untuk kami
Menyongsong masa depan yang lebih baik
Setitik peluhmu
Menandakan sebuah perjuangan yang sangat besar
Untuk murid-muridnya
Terima kasih Guru
Perjuanganmu sangat berarti bagiku
Tanpamu ku tak akan tahu tentang dunia ini
Akan selalu ku panjatkan doa untukmu
Terimakasih Guruku

Guruku Pahlawanku

Andai kata matahari tiada
Dunia akan beku dan bisu
pelangi tiada akan pernah terpancar
kehidupan tiada akan pernah terlaksana
Disaat titik kegalauan menghampiri
Terlihat setitik cahaya yang kami cari
Yang nampak dari sudut-sudut bibirmu
Dan gerak-gerik tubuhmu
Engkau sinari jalan-jalan kami yang buntu
Yang hampir menjerumuskan masa sepan kami
Engkau terangi kami dengan lentera ilmu mu
Yang tiada akan pernah sirna di terpa angin usia
Guru……..
Engkau pahlawan yang tak pernah mengharapkan balasan
Disaat kami tak mendengarkan mu
Engkau tak pernah mengeluh dan menyerah
Untuk mendidik kami
Darimu kami mengenal banyak hal
Tentang mana warna yang indah
Tentang garis yang harus di lukis Juga tentang kata yang harus dibaca
Engkau membuat hidup kami berarti
Guru……
Tiada kata yang pantas kami ucapkan
Selain terimakasih atas semua jasa-jasa mu
Maafkan kami bila telah membuatmu kecewa
Jasa-jasa mu akan kami semat abadi sepanjang hidup kami
Terimakasih guruku, engkau pahlawan ku

Di Antara Dua 

Di antara dua, aku harus memilih
Entah satu baik atau buruk
Aku tak bisa berdiri di antara keduanya
Dan aku menentukannya
Di antara dua, aku harus masuk
Entah satu mudah atau sulit
Aku tak bisa bergelut di antara keduanya
Dan aku meratapinya
Di antara dua,aku harus berjuang
Entah satu manis atau pahit
Aku tak berhenti meraih satunya
Dan aku tak ingin kalah
Di antara dua, aku harus memilih
Entah satu baik atau buruk
Aku tak bisa berdiri di antara keduanya
Dan aku menentukannya
Di antara dua, aku harus masuk
Entah satu mudah atau sulit
Aku tak bisa bergelut di antara keduanya
Dan aku meratapinya
Di antara dua,aku harus berjuang
Entah satu manis atau pahit
Aku tak berhenti meraih satunya
Dan aku tak ingin kalah

Guru Pejuang Di Zaman Ini

Guru… Kau adalah
Pejuang Yang siap membentengi kami
Demi untuk kecerdasan bangsa ini
Kau latih kami untuk kuat
Kau ajari kami untuk menang
Kau bimbing kami untuk menuju sukses
Kau marah saat kami menyerah
Kau kecewa saat kami gagal
Tapi kau bahagia saat kami menang Guru…
Perjuanganmu sungguh mulia
Kau rela mengorbankan semuanya
Demi kami anak-anak bangsa

GURUKU PAHLAWANKU
Oleh Upee
Andai kata matahari tiada
Dunia akan beku dan bisu
pelangi tiada akan pernah terpancar
kehidupan tiada akan pernah terlaksana
Disaat titik kegalauan menghampiri
Terlihat setitik cahaya yang kami cari
Yang nampak dari sudut-sudut bibirmu
Dan gerak-gerik tubuhmu
Engkau sinari jalan-jalan kami yang buntu
Yang hampir menjerumuskan masa sepan kami
Engkau terangi kami dengan lentera ilmu mu
Yang tiada akan pernah sirna di terpa angin usia
Guru……..
Engkau pahlawan yang tak pernah mengharapkan balasan
Disaat kami tak mendengarkan mu
Engkau tak pernah mengeluh dan menyerah
Untuk mendidik kami
Darimu kami mengenal banyak hal
Tentang mana warna yang indah
Tentang garis yang harus di lukis
Juga tentang kata yang harus dibaca
Engkau membuat hidup kami berarti
Guru……
Tiada kata yang pantas kami ucapkan
Selain terimakasih atas semua jasa-jasa mu
Maafkan kami bila telah membuatmu kecewa
Jasa-jasa mu akan kami semat abadi sepanjang hidup kami
Terimakasih guruku, engkau pahlawan ku

Terima Kasih Guru KU

Guru…
Enkau membimbing ku setiap hari
Setiap waktu dan setiap saat hatimu sunguh mulia
Enkau adalah orang tua ku yang ke2 dalam hidup ku
Setiap hari
Kau curahkan ilmu
Untuk bekalku nanti
Enkau adalah patriot pahlawan bangsa
Terima kasih guruku karna
Enkau lah aku menjadi pintar
Enkau ku sebut
Pahlawan tanpa tanda jasa

Guru Maafkanlah

Butiran air mata kami saat ini
Mungkin tidak seberapa dan tak begitu berarti apa-apa
Karena yang lebih berarti adalah
Butiran air hujan yang sangat deras
Yang kau hadapi..
Kau Lewati..
Dan kau lalui dengan penuh hati ikhlas
Semua itu kau lakukan hanya untuk kami..
Panasnya suasana saat ini
Mungkin tidak seberapa dan tak begitu berarti apa-apa
Karena yang lebih berarti adalah
Panas teriknya matahari yang terpancar
Yang kau hadapi..
Kau Lewati..
Dan kau lalui dengan penuh hati sabar
Semua itu kau lakukan hanya untuk kami..
Namun.., Sedih yang kau rasakan saat ini
Mungkin tidak seberapa dan tak begitu berarti apa-apa
Karena yang lebih berarti adalah
Betapa sedihnya kami saat ini..
Ketika semua jasa mulia yang kau berikan
Tak bisa kami lalui dengan penuh balas budi
Guruku maafkanlah kami..
 
 

Pahlawanku

Pahlawanku…
Bagaimana Ku bisa..
Membalas Jasa-jasamu…
Yang telah kau berikan untuk bumi pertiwi..
Haruskah aku turun ke medan perang..
Haruskah aku mandi berlumuran darah..
Haruskah aku tersusuk pisau belati penjajah..
Aku tak tahu cara untuk membalas Jasa-jasamu…
Engkau relakan nyawamu..
Demi suatu kemerdekaan yang mungkin..
Tak bisa kau raih dengan tanganmu sendiri..
Pahlawanku engkaulah bunga bangsa…

Mengenang Perjuangan Pahlawanku

Kami bisa nikmati kemerdekaan ini…
Kami mampu menyaksikan kedamaian di seluruh penjuru negeri…
Kami dapat menggapai cita dan asa kami…
Kami begitu sadar inilah buah perjuanganmu…
Pahlawan kami, kami bangga meski kau tiada..
Kemerdekaan yang kami nikmati ini…
Pendidikan memadai yang kami enyam kini…
Fasilitas dan teknologi canggih ini…
Ada bukan karena kami, tapi ini karena kalian…
Kami heningkan cipta untuk jerih payahmu..
Tak ada yang bisa kami persembahkan..
Kecuali sebatas  upaya..
Tuk lanjutkan asamu yang tinggi menjulang…

Kau Melebur Disana

Kau melebur di sana..
Di permulaan musim gerhana..
Yang terselubung aroma darah..
Dan tanah yang berembun air mata..
Kau melebur di sana..
Kala sang surya mengelupaskan kulit kami..
Hingga kawanan peluhmu yang siaga..
Menghalau kepulan debu..
Yang mengepung dari negeri asing..
Kau melebur di sana..
Saat air bah berlarian..
Memanjati hamparan tanah usang..
Dengan jeritan malang..
Serta busung lapar..
Kau melebur di sana..
Saat air mata telah mengguruh menjadi telaga..
Hingga timba yang kau ayunkan..
Menandaskan kepingan dahaga..
Yang merintih di setiap gigir luka kami..

Satu Kata Merdeka

Suara derap langkah sepatu besar terdengar hingga seantaro medan perang…
Kau berbegas maju menghardik musuh dengan garang
…
Sepucuk pistol kau bidikkan ke arah lawan
…
Hingga musuh tumbang tak mampu lagi bertolak pinggang…
Kau fokuskan kedua matamu pada musuh
…
Dengan sigap kau arahkan lagi pistolmu ke arah tentara penjajah…
Namun sayang, desiran granat meledak dahsyat…
Tepat di depan langkahmu terakhirmu…
Sang pahlawan terguncang degan dahsyat..
Tubuh tercabik berlumuran darah merah…
Wajahmu hampir-hampir tak lagi dapat dikenali
…
Disaat terakhirmu kau bisikkan satu kata terindah yakni “merdeka”…