30+ Puisi Cinta Ketika RinduPada Sang Kekasih Hati

Rasa rindu begitu halus menyeruak kalbu, tak dapat dicegah dan ditampik. Rindu datang karena cinta menggebu, lewat untaian kata-kata puisi cinta kami ingin ungkapkan ekspresi kerinduan pada sang kekasih hati. Semoga bisa memberikan inspirasi bagi sobat pembaca, yuk langsung aja lihat puisi cinta kerinduan dibawah ini.

Puisi Cinta Rindu Pada Sang Kekasih Hati


1. Tentang kita
Pagi itu
kau masih menyapa,
bersikap biasa saja
bertanya tentang udara
dan tukang uduk di ujung perempatan
hari-hari berikutnya
lagi-lagi kau melewatkan sarapan,
obrolan hangat makan siang,
lalu menghilang saat makan malam
hingga berganti tanggalan
aku lupa tahun keberapa
sebab aku tak lagi berusaha
aku ada dan kau masih ada
tapi kita sudah lama tiada

2. Menuliskan kisah
cara termudah untuk melupakanmu adalah
dengan menuliskan semuanya
dan aku sepenuhnya sadar
bahwa menuliskanmu akan menarik keluar
semua ingatan di benakku
yang sebetulnya tidak kutarik dengan paksa
sebab ketika jariku menyentuh papan ketik
kenangan mengalir begitu saja dari sudut mata
membasah merah
dan menenggelamkanku dalam kerinduan
yang tak berupa
dan sepenuhnya aku memang sadar
kelak kisah ini akan memudar

--
3. Hati yang dipotong
setiap kali jatuh cinta
maka aku hanya memberikan setengah saja dari hatiku
dan menyimpan setengahnya sebagai cadangan
agar ketika cinta kandas, hatiku tak terlindas
dan kemudian aku jatuh cinta kepadamu
tapi aku lupa
untuk memotong hatiku terlebih dahulu
utuh-utuh memberikanmu padamu satu
kemudian berharap cemas
kau dapat menjaganya di negeri jauh itu
---


4. Aku ingin berteriak
jika saja ketika aku berteriak, kau akan menoleh
maka aku akan berteriak sekencang-kencangnya
bila perlu kupinjam toa tetangga
lalu menunggu di ujung jalan
tempat yang biasanya kau lewati
dan tanpa malu lagi akan kuteriakkan
AKU CINTA PADAMU!!
lalu menunggu reaksimu
apakah kau tersipu
atau malah menamparku
tapi sudah dua bulan ini
jalanan menjadi teramat sepi
sejak terakhir kejadian itu
jika saja ketika aku berteriak, kau akan menoleh
maka aku akan berteriak sekencang-kencangnya
bila perlu kupinjam toa tetangga
dan mungkin aku bisa menghentikan mobil keparat itu
agar tak menabrak tubuhmu
ya, jika saja ketika aku berteriak sekencang-kencangnya
dan  kau menoleh
akan kukatakan
AKU MERINDUKANMU!!
--

5. Maut yang berkhianat
aku masih bersikeras untuk terus menulis
sebab ingatan itu ada dimana-mana
menempel kuat seperti resin bercampur katalis
tak kan mungkin memisahkannya
pagi ketika kuseduh kopi
kamu seketika muncul duduk di kursi kayu
dengan notebook seperti biasanya
kopi pahit dan sepiring kue rangi
kemudian memprotes
gula yang kutabur lebih banyak dari biasanya
dan aku hanya tertawa
menjahilimu adalah rutinitas pagiku
dan mengomeliku menjadi sarapanmu
tidak, kau bukan orang cerewet
tapi kau memang menjelma menjadi inspektor kesehatan
yang mengatur ulang semua jadwal makan
sebab maut sedang menungguku lengah
menjadi sehat atau menjadi sangat lemah
semua tinggal tergantung usaha kita
namun hari itu maut sepertinya sedang berkhianat pada kita
aku yang divonis tak sampai dua puluh minggu
malah duduk di barisan dan menghadiri pemakamanmu
menabur bunga dan melambaikan tangan
pulang kerumah yang kau sudah tak ada
kemudian maut berpura-pura lupa kepadaku
dan membiarkanku hidup berminggu-minggu
untuk terus menuliskan kisah tentangmu
ada sedikit ragu,
ketika kau berlama-lama memanjat doa
apakah kau sedang bernegosiasi dengan maut
untuk kemungkinan kita bertukar tempat?
--

6. Resign
setiap hari sesungguhnya
aku ingin mengundurkan diri
sudah tak sanggup menghadapi
briefing kerja dan kopi, rutinitas setiap pagi
mata teduh dibalik kacamata minus itu
selalu tersenyum menatapku
saat jariku yang kikuk berbuat kesalahan
entah menumpahkan kopi
atau ketikan typo disana-sini
entah kau sengaja, atau memang tak tahu
tapi kurasa kau juga menikmati semua
padahal masih ada rekan kerja lain,
tapi selalu aku yang kau beri kerjaan
terkadang aku ingin menamparmu
dengan bibirku,
seperti yang pernah kau lakukan dulu
ya, sungguh berat hari-hariku
memilih jatuh kepadamu
apalagi ketika semua sudah menjadi kenangan
yang tak mungkin bisa terulang
--

7. Diskusi kita hari itu
apa yang menyakitkan dari sebuah perpisahan
toh kita masih bisa bertemu, masih bisa saling memandang
perpisahan bisa menjadi sangat indah
karna kita akan saling merindukan
sahutku saat itu,
ketika kita berbicara tentang kemungkinan berpisah
sebab berpisah,
karna kita merasa sudah hilang rasa
dan mungkin ketika tidak lagi berdua
akan ada sebuah rasa, entah apa
itu penjelasanmu
dan akhirnya aku tahu
rasa apa yang menunggu dari sebuah perpisahan itu
saat melihat amplop berwarna putih susu
yang berisi undangan pernikahanmu
padahal perpisahan itu baru hari minggu lalu
--
membaca ulang email kita
yang kukirim kali pertama
yang berbicara tentang pekerjaan
tanpa ada kalimat abu-abu
hingga kini, email berlanjut hingga larut
padahal kau membaca dengan jelas
ketika aku berkali-kali bertanya
dan kaupun dengan sabar membalas
menjelaskan hal yang seharusnya sudah jelas
seperti tak hendak berpisah
sebab kita sudah tak bisa lagi berbicara
hal-hal yang biasa
maka hanya sebatas email itu
rindu kita akan jelas terbaca
--

9. Kubilang aku rindu
kau memintaku untuk mengenangmu
sebagai yang terindah
kurasa memang sudah lama
kau persiapkan perpisahan kita
dan menitipkan beberapa judul lagu untuk kudengar
mungkin kau tak pernah tahu
aku sering memutar ulang percakapan kita di benak
dan hanya satu lagu yang membuatku tak mampu
mendengarnya membuat dadaku bergetar
oleh kerinduan akan suaramu
sungguh, aku rindu
--

10. Bantu aku
acapkali aku mengenangmu
dengan tenggorokan yang tercekat
sebab tak mungkin
begitu saja membuang semua rindu
tidak setelah beberapa tahun bersama
bahkan harum rambutmu
masih tertinggal di bantal itu
dan kecup hangat sebelum aku berangkat
aku rindu mendekapmu
jika saja bisa kupinta
usah mengunjungiku dulu
bantu aku hingga kenanganmu berlalu
--