90+ Contoh Pantun Karmina



  1. Pengertian Pantun Karmina dan contohnya itu apa sih ?
  2. Apa yang dimaksud dengan Pantun Karmina ?
  3. Apa arti kata Pantun Karmina ?
  4. Apa itu Pantun Karmina dan artinya ?
  5. Apa contoh Pantun Karmina ?

Pengertian Pantun Karmina dan Contohnya


Pantun memiliki banyak jenis. Karmina adalah salah satu dari jenis jenis pantun dalam bahasa Indonesia dan merupakan salah satu jenis karya sastra klasik yang sudah ada sejak abad ke-16. Pantun karmina disebut juga pantun singkat karena hanya memiliki dua baris yang bersajak a – a. Baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua merupakan isi pantun. Pantun juga memiliki ciri ciri pantun seperti pada pantun karmina, baris pertama memiliki ciri menggunakan kalimat kiasan dengan perumpamaan suatu objek lain atau perilaku yang kemudian diperjelas oleh baris kesua yang merupakan isi. Baris kedua memiliki ciri memperjelas maksud pantun dengan bahasa yang langsung dan mudah dipahami.

Pantun karmina ini sering digunakan sebagai kalimat kiasan untuk menegur seseorang dengan lebih sopan, namun banyak orang belum memahami bahwa perumpamaan yang digunakannya merupakan jenis pantun karmina. Pantun karmina disebut juga perumpamaan yang tidak langsung sehingga memberikan kesan lebih sopan untuk menegur seseorang.
 
 
 



Pada artikel ini Pantun-puisi.web.id akan membahasa sebuah karya sastra yang lain yaitu pantun. Karena pantun memiliki berbagai macam jenis makan pertama kali bangkudepan akan membahas tentang salah satu jenis pantun yaitu pantun karmina.Pantun karmina merupakan salah satu karya klasik yang telah ada sejak abad ke 16. Walaupun masuk karya klasik, isi pantun ini bisa disesuaikan mengikuti zaman. Pantun karmina juga biasanya disebut dengan pantun kilat karena hanya berisi 2 baris dengan saja lurus (a-a). Isi pantun karmina bermacam macam sesuai dengan tema yang diambil.


Baca Juga:

Kumpulan Pantun Cinta Terbaru 2019


Contoh Pantun Karmina



Kumpulan Pantun Karmina




Contoh Pantun Karmina

Di bawah ini beberapa contoh pantun karmina :

(1) Dahulu ketan sekarang ketupat

Dahulu preman sekarang uztad

(2) Kelapa diparut enak rasanya

Biar perutnya gendut baik hatinya

(3) Ikan lele beli di pasar

Persoalan sepele jangan diumbar

(4) Tiada umat sepandai Nabi

Turutlah ilmu sebelum mati

(5) Jalan jalan ke trotoar

Walau kampungan tapi pintar

(6) Burung elang burung kutilang

Aku pulang membawa uang

(7) Tas hitam di atas meja

Saya cakep siapa yang punya

(8) Limau perut di tepi rawa

Sakit perut sebab tertawa

(9) Ikan kakap makan kepompong

Banyak cakap suka bohong

(10) Situ bagendit jangan dicaci

Kakek genit digoda banci

(11) Air panas di dalam panci

Kurang pantas memuji diri

(12) Gendang gendut tali kecapi

Kenyang perut senang hati

(13) Pinggan tak retak, nasi tak dingin

Tuan tak hendak, kami tak ingin

(14) Kayu lurus dalam gudang

Kerbau kurus banyak tulang

(15) Kura kura dalam perahu

Pura pura tidak tahu

(16) Gelatik di pohon jati

Cantik itu yang baik hati

(17) Ayam jago terbang ke awan

Ayo kita menjadi lawan

(18) Ikan sembilang di balik batu

Sudah dibilang jangan mengganggu

(19) Gelatik dalam rumah

Cantik itu yang ramah

(20) Gelatik mematuk polong

Cantik itu suka menolong

(21) Gelatik di pohon lada

Cantik itu berlapang dada

(22) Gelatik terbang ke awan

Cantik itu dermawan

(23) Ada jelaga di kereta

Mata terjaga hati tertata

(24) Buahnya ranum kulitnya luka

Bibir tersenyum banyak yang suka

(25) Tari saman indah gerakannya

Tanda iman lapang dadanya

(26) Indah delman sunda kelapa

Tanda iman berbakti ke ibu bapak

(27) Indah taman makan tajin

Tanda iman kerjanya rajin

(28) Indahnya taman waktu temaram

Tanda iman hidupnya tenteram

(29) Indahnya taman alangkah sejuknya

Yang bermain ada akidahnya

(30) Mintalah obat pada kerabat

Ikutlah nasehat agar selamat

(31) Indahnya taman tumbuh jati

Tanda iman, tepati janji

(32) Indahnya taman duduk di papan

Tanda iman, lakunya sopan

(33) Buah ditata di atas meja

Hidup kita sementara saja

(34) Gabah itu bahan makanan

Ibadah itu menyejukkan

(35) Perahu layang tenggelam karam

Dengan sembahyang hatimu tenteram

(36) Ikan toman dalam sulaman

Ikuti pedoman agar hidupmu aman

(37) Talang betutu tempatnya padi

Akhirat itu negeri abadi

(38) Kue apem di tangan penari

Hati adem wajahnya berseri

(39) Ayun ayunan sambil makan

Lantunan Quran menakjubkan

(40) Ke siantar dengan teruna

Sudah pintar parasnya arjuna

(41) Naik sampan ke sebatik

Sudah tampan orangnya simpatik

(42) Ujung bendul dalam semak

Kerbau mandul, banyak lemak

(43) Gula merah lagi diparut

Nafsu amarah jangan diturut

(44) Sirsak sirsak nangka belanda

Pikiran rusak digoda janda

(45) Candi mendut rusak jalannya

Orang gendut banyak makannya

(46) Dahulu parang sekarang besi

Dahulu sayang sekarang benci

(47) Sudah gaharu cendana pula

Sudah tahu masih bertanya pula

(48) Ikan sembilang di balik batu

Sudah kubilang jangan mengganggu

(49) Dahulu sedan sekarang mercy

Dahulu teman sekarang istri

(50) Lain dulang lain kakinya

Lain orang lain hatinya

(51) Ke bilik ke dapur gulai pedas

Itik bertelur ayam menetas

(52) Sebab pulut santan binasa

Sebab mulut badan binasa

(53) Ada udang ada garam

Ada orang banyak macam

(54) Pohon jati burung dara

Hati hati kalau bicara

(55) Kucing belang dalam tong

Jadi orang tahu diri dong

(56) Pohon ditebang banyak semutnya

Si abang banyak maunya

(57) Ada merpati berbulu bersih

Hati hati memilih kekasih

(58) Ada tong rusak besinya

Orang sombong susah hidupnya

(59) Tangkap ikan patah kailnya

Kemunafikan besar dosanya

(60) Ada banci main mata

Rasa benci jadi cinta

(61) Cabe lombok buat melek mata

Hei cowok jangan main mata

(62) Nenek lansia mau kemana

Jadi manusia hendaknya berguna

(63) Tupai mati kucing menguburkan

Perasaan hati bukan untuk dimainkan

(64) Di dunia banyak orangnya

Harta dunia bukan segalanya

(65) Anak tersesat dicari ibunya

Orang sesat susah hidupnya

(66) Selat Malaka banyak dermaga

Anak durhaka takkan masuk surga

(67) Sikap senohong gelama ikan duri

Bercakap bohong lama lama mencuri

(68) Tabtibau si puyuh padang

Hilang pisau berganti parang

(69) Panan adalah senjata mati

Qonaah adalah kekayaan sejati

(70) Di ayunan meminum suji

Keberanian adalah akhlak terpuji

(71) Buah nangka bentuknya bulat

Sudah tua bangka belum ingat akhirat

(72) Parfum dicium harum baunya

Baca Al Quran paham maknanya

(73) Siapkanlah bekal menjelang wafat

Dengan sebarkan ilmu yang bermanfaat

(74) Kiri kanan berbatang sepat

Perut kenyang ajaran dapat

(75) Obor itu untuk dinyalakan

Sabar itu tak terkalahkan

(76) Bunga ditata diatas meja

Hidup kita sementara saja

(77) Sudah jelatik tupai pula

Sudah cantik pandai pula

(78) Ada tempayan gede tutupnya

Anak perawan gede kentutnya

(79) Kata dulang paku serpih

Kata orang ia yang lebih

(80) Daun pandan sedap di masakan

Badan kecil pasti sedikit makan

Pantun karmina menggunakan kata-kata kiasan atau kata-kata perumpamaan pada baris pertamanya dan diperjelas oleh isi pada baris kedua. Anda bisa memahami maksud pantun tersebut secara jelas ketika membaca baris keduanya. Baris kedua ini menggunakan kata langsung yang bisa dipahami. Kata perumpamaan pada baris pertama menggambarkan persamaan pada suatu objek atau perilaku yang kemudian diperjelas maksudnya pada baris kedua. Bagaimana? Menarik bukan mempelajari pantun klasik seperti pantun karmina?

Semoga artikel contoh pantun karmina di atas dapat membantu Anda lebih mengenal dan memahami jenis jenis pantun khususnya karmina. Semoga artikel ini bermanfaat.