53+ Kumpulan Pantun Nasehat Agama Islami Terbaik

Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang masih terkenal sampai sekarang. Teman-teman pun pasti setidaknya pernah mendengar pantun tidak hanya di dalam pelajaran bahasa Indonesia, melainkan juga di acara-acara hiburan adat sampai program hiburan komedi di stasiun televisi. Karena berbagai hal ini pulalah, tidak ada alasan untuk enggan untuk mempelajari pantun dan jenis-jenisnya.
Selain bisa menambah pengetahuanmu dan meningkatkan kemampuan dalam pelajaran, memahami pantun dan jenis-jenisnya dapat membuat kamu semakin kreatif ketika berinteraksi dengan orang lain dan mau memberi hiburan atapun nasihat kepada sahabat-sahabatmu.

Pengertian Pantun

Hemat kata, pantun adalah jenis puisi lama yang tiap baitnya terdiri atas empak baris serta memiliki sampiran dan isi. Sebelum mengenal apa saja jenis dari pantun, ada baiknya teman-teman memahami dengan baik dulu ciri-ciri dari jenis puisi lama yang satu ini. Tentu saja ini agar kalian dapat dengan mudah mengklasifikasikan sebuah puisi lama itu layak disebut pantun atau tidak. Memahami ciri-ciri pantun juga membuat kalian akan lebih mudah membuat jenis puisi yang satu ini.

Ciri-ciri Pantun

Jenis puisi lama yang asal bermula dari kata patuntun ini pada dasarnya diharapkan dapat menjadi penuntun hidup bagi orang yang mendengar maupun membacanya. Tidak hanya sekadar berisi nasihat dan imbauan, penyampaiannya pun memiliki cirri khas yang begitu kental, seperti berikut ini.

1. Tiap Bait Terdiri atas Empat Baris

Jika prosa mengenal ada paragraf untuk tiap rangkaian kalimat yang berada dalam satu gagasan utama, jenis puisi lebih akrab menyebutnya sebagai bait. Tiap bait biasanya berisi untaian kata-kata yang berada dalam satu gagasan dan umumnya mempunyai ciri khas tersendiri bergantung jenis puisinya.
Khusus untuk pantun, puisi lama yang satu ini memiliki ciri khas kuat, yaitu tiap baitnya selalu terdiri atas empat baris. Barisan kata-kata pada pantun dikenal juga dengan sebutan larik.

2. 8-12 Suku Kata di Tiap Baris

Mulanya pantun cenderung tidak dituliskan, melainkan disampaikan secara lisan. Karena itulah, tiap baris pada pantun dibuat sesingkat mungkin, namun tetap padat isi. Oleh karena alasan inilah, tiap baris pada pantun umumnya terdiri atas 8—12 suku kata.

3. Memiliki Sampiran dan Isi

Salah satu keunikan pantun yang membuatnya menjadi begitu mudah diingat adalah jenis puisi lama yang satu ini tidak hanya padat berisi, melainkan juga memiliki pengantar yang puitis hingga terdengar jenaka. Pengantar tersebut biasanya tidak berhubungan dengan isi, namun menjabarkan tentang peristiswa ataupun kebiasaan yang terjadi di masyarakat. Pengantar isi pantun inilah yang kerap dikenal sebagai sampiran.
Untuk masalah penempatannya di dalam pantun, sampiran akan selalu berada di baris pertama dan kedua. Sementara itu, isi pantun menyusul di posisi baris ketiga sampai keempat.

4. Berima a-b-a-b

Rima atau yang juga biasa disebut dengan sajak adalah kesamaan bunyi yang terdapat dalam puisi. Biasanya, jenis-jenis puisi lama kental akan rima, termasuk dengan pantun. Khusus untuk pantun, jenis puisi yang satu ini memiliki ciri khas yang begitu kuat, yakni rimanya adalah a-b-a-b.
Yang dimaksud dengan rima a-b-a-b adalah ada kesamaan bunyi antara baris pertama dengan ketiga pantun dan baris kedua dengan baris keempat. Jadi, kesamaan bunyi pada pantun selalu terjadi antara sampiran dan isi.

Jenis-jenis Pantun

Setelah memahami ciri-ciri pantun, kini saatnya teman-teman juga mengenal jenis-jenis pantun yang biasa diujarkan ataupun dituliskan seseorang. Berikut ini adalah jenis-jenis pantun berdasarkan tema isinya.

1. Pantun Nasihat

Pada dasarnya, pantun dibuat untuk memberi imbauan dan anjuran terhadap seseorang ataupun masyarakat. Karena itulah, tema isi pantun yang paling banyak dijumpai berjenis pantun nasihat. Pantun yang satu ini memiliki isi yang bertujuan menyampaikan pesan moral dan didikan.

2. Pantun Jenaka

Sesuai namanya, jenis pantun yang satu ini memang memiliki kandungan isi yang lucu dan menarik. Tujuannya tak lain untuk memberi hiburan kepada orang yang mendengar ataupun membacanya. Tidak jarang pula, pantun jenaka digunakan untuk menyampaikan sindiran akan kondisi masyarakat yang dikemas dalam bentuk ringan dan jenaka.

3. Pantun Agama

Jenis pantun yang satu ini memiliki kandungan isi yang membahas mengenai manusia dengan pencipta-Nya. Tujuannya serupa dengan pantun nasihat, yaitu memberikan pesan moral dan didikan kepada pendengar dan pembaca. Akan tetapi, tema di pantun agama lebih spesifik karena memegang nilai-nilai dan prinsip agama tertentu.

4. Pantun Teka-teki

Jenis pantun yang satu ini selalu memiliki ciri khas khusus di bagian isinya, yakni diakhiri dengan pertanyaan pada larik terakhir. Tujuan dari pantun ini umumnya untuk hiburan dan mengakrabkan kebersamaan.

5. Pantun Berkasih-kasihan

Sama dengan namanya, isi dari jenis pantun yang satu ini erat kaitannya dengan cinta dan kasih sayang. Umumnya, pantun berkasih-kasihan tenar di kalangan muda-mudi Melayu untuk menyampaikan perasaan mereka kepada kekasih maupun orang yang disukainya.

6. Pantun Anak

Tidak hanya untuk orang dewasa, pantun bisa juga disampaikan untuk anak-anak. Tentu saja isinya lebih ringan dan menyangkut hal-hal yang dianggap menyenangkan oleh si kecil. Tujuan awal dari jenis pantun yang satu ini adalah untuk mengakrabkan anak dengan pantun, sekaligus memberikan didikan moral bagi mereka.



Ciri-ciri Syair Pentun :

  • Terdiri berasal dari 4 larik dalam setiap baitnya.
  • Setiap bait memberi tambahan makna sebagai sebuah satu kesatuan.
  • Semua baris dalam syair adalah isi, menjadi dalam syair tidak tersedia sampiran.
  • Mempunyai pola A-A-A.
  • Jumlah suku kata dalam tiap baris syair adalah 8 hingga bersama 12 suku kata.
  • Isi syair berbentuk nasihat, petuah, dongeng ataupun cerita.
  • Kumpulan Pantun lucu dan jenaka dan juga humor ini kita dapatkan berasal dari berbagai referensi di internet. Jika Anda pernah membacanya di buku atau majalah tetapi kebanyakan sering lupa dan menghendaki membacanya lagi sebab punya unsur seni yang tinggi dan tentu saja menghibur.





Contoh PantunTerbaik dan Terbaru



Pantun Agama Islam

Tak peduli banyak dahan,
pilih saja yang paling kuatnya.
Tak peduli banyak Tuhan,
Tuhan kita Tuhan Yang Esa.
Rumah basah pada sisinya,
karena hujan tak henti-henti.
Ibadah hanya kepada-Nya,
niat bersih ikhlas hati.
Jangan sering membuang ludah,
coba obati dengan nipah.
Jangan mencampur amal ibadah,
dengan musyrik ataupun bid’ah.
Jauh jalan ke Malaka,
ke kanan ke kiri banyak keloknya.
Syariat Islam jalan kita,
hadits Nabi sebagai petunjuknya.
Olesi luka dengan samin,
minyak dari para tetangga.
Islam rahmatan lil alamin,
menjadi berkah bagi semua.

Mencari Ridha-Nya

Tahukah tugas utama orang beriman? Ikhlas ibadah mencari ridha-Nya. Tuhan turunkan kebahagiaan. Jauh ke dalam lubuk hatinya.

Anak riang di hari raya,
melihat kancil mengejar rusa.
Jauhkan diri dari riya’
ibadah ikhlas pada Yang Esa.
Jalan-jalan ke Singapura,
duduk santai di pelabuhan lama.
Jangan peduli ucapan manusia,
asal benar sesuai agama.
Hujan rintik kota Kedah,
tertutup mata hilang arah.
Banyak godaan dalam ibadah,
tapi jangan pernah menyerah.


Pantun Nasehat Orang Tua : Sholat

Jangan lupakan sholat. Sholat adalah pembeda. Antara kafir dan muslim. Antara yang bajik dan yang zalim.

Jika baik sholat kita. Baik pula amal lainnya. Bila buruk sholat kita. Buruk pula amal lainnya.

Jagalah sholat lima waktu. Dari zuhur hingga subuh. Sebagai amal bekalmu. Saat nanti waktu bertemu.

Bertemu dengan Tuhan. Segala hidup dipertanggungjawabkan. Orang beriman diselamatkan. Orang durhaka dibiarkan.

Surya terbit hari siang,
cahaya membentuk bayang-bayang.
Agama tegak karena tiang,
tiangnya adalah sembahyang.
Pergi pedagang menuju pasar,
hatinya riang tertawa lebar.
Bangunlah di saat fajar,
tunaikan subuh dengan sabar.
Air mancur air kelapa,
makan kue rupa-rupa.
Sholat dzuhur jangan dilupa,
meskipun sesibuk apa.
Baju baru dari puteri,
satu penghias satu peniti.
Sholat ashar di sore hari,
membuat tenang lubuk hati.
Benih ditabur kita semaikan,
dipatuk nuri dari rawa.
Sholat maghrib kita tunaikan,
bersimpuh sepenuh jiwa.
Cantik-cantik kereta rusa,
kereta kencana dari Jawa.
Tutup hari dengan sholat isya’
tenanglah lubuk hati dan jiwa.
Apa tanda orang berumur?
badannya lemah letih lesu.
Apa tanda orang bersyukur?
Menunaikan sholat penuh khusu.

Pantun Islami Tentang Budi Pekerti

Tak mungkin dilupakan. Dalam pantun nasehat agama. Akhlak mulia dibicarakan. Akhlak adalah bagian agama.

Budi pekerti yang agung. Tanda iman sudah menggunung. Semua manusia akan senang. Allah ridha curahkan sayang.


Pantai Utara pantai Tuban,
keliling kota naik delman.
Berbuat baik adalah kewajiban,
bagi setiap orang yang beriman.
Pergi ke hutan memetik pala,
lihat gua luas berongga.
Kepada Allah mohonkan pahala,
moga dapat memasuki surga.
Kota Bogor banyak talas,
banyak gadis sedang mengupas.
Berbuat baik mesti ikhlas,
usah berharap manusia membalas.


Pelihara jiwa dan raga.
selama raga masih bernyawa.
Jika berharap pada manusia,
pasti hati akan kecewa.
Mata memandang jauh mengawang,
alangkah indah awan gemawan.
Bulatkan tekad untuk berjuang,
lalu tawakal kepada Tuhan.
Kain emas di dalam peti,
peti dari kayu jati.
Mari semaikan budi pekerti,
moga panen di akhiat nanti.
Benih kacang sudah tersebar,
pematang sawah ukuran lebar.
Hidup di dunia harus sabar,
dadanya lapang pikiran segar.
Buah saga berwarna merah,
hitam merah warna ketan.
Jauhi olehmu amarah,
amarah jalan masuk setan.

Meski Lelah, Jangan Menyerah

Hari panas tubuh gerah,
alangkah segar minum nipah.
Meski lelah jangan menyerah,
hidup memang untuk ibadah.
Pohon nipah subur tumbuhnya,
di tepi sungai dekat rawa.
Dalam ibadah hati bahagia,
tenang, tentram sekujur jiwa.
Luka tangan karena tersayat,
hati jenuh kepala penat.
Jika tubuh sering maksiat,
hati susah karena dilaknat.
Lihat kompas mencari arah,
ke ujung jarum langkah dibawa.
Walau rebah jangan menyerah,
dengan jari kukayuh jua.
Kayu jati banyak dahan,
jatuh satu ke pucuk tanaman.
Rindu hati berjumpa Tuhan,
moga diri dipenuhi iman.
Kota Kedah kota lama,
indahnya kota banyak didamba.
Ibadah di dunia tiada lama,
kan selesai saat ajal tiba.


Pantun Nasehat Agama Menutup Aurat, Kenakan Hijab

Berikut ini pantun muslimah. Agar taat pada perintah. Mengenakan hijab ke seluruh badan. Itulah perintah yang Maha Rahman.

Perintah Allah dituruti. Niscaya dapat ketenangan hakiki. Tentram jiwa hingga mati. Mati mendapat surga berseri-seri.

Akhir pekan pergi berkemah,
masak nasi masihlah mentah.
Dengarlah wahai para muslimah,
belajarlah taat pada perintah.
Bulan bulat saat purnama,
sungguh indah dipandang mata.
Perintah Allah yang utama,
agar kita beroleh surga.
Pak tani menanam tombat,
tomat mengandung banyak serat.
Jika ingin selalu terhormat,
tutup olehmu seluruh aurat.
Hujan turun rintik-rintik,
jalan licin kaki terjerembab.
Di sisi Allah dipandang cantik,
jika engkau kenakan hijab.
Durian runtuh jatuh ke dahan,
bertiup angin dari Tanjung Pinang.
Tunduk patuh pada Tuhan,
hati teduh jiwapun tenang.
Siapa melangkah ke arah Barat,
mungkin ia sudah tersesat.
Siapa yang mengubar aurat,
berarti dia ahli maksiat.
Jika tubuh mendapat luka,
terasa pedih jiwa raga.
Jika aurat engkau buka,
bagaimana mendapat surga.
Batik Solo banyak coraknya,
amat sulit memilihnya.
Cantik di dunia sementara,
cantik di surga selamanya.
Dingin angin waktu subuh,
sarapan dulu dengan kolak.
Kenakan hijab pada tubuh,
belajar mulia pada akhlak.
Kue lemang buatan janda,
makan pempek campur cuka.
Setan memang datang menggoda,
agar engkau menjadi durhaka.

Pantun Nasehat Agama Islam Tentang Kebaikan

Jagalah dirimu dari api neraka. Meski dengan sebelah kurma. Kebaikan jangan diabaikan. Jangan pula diremehkan.

Jauhkan dirimu dari siksa. Meski sedekah apa saja. Memungut duri dari jalan. Itu cabang dari iman.

Alangkah ramai di hari raya,
banyak orang bersuka cita.
Dengarlah wahai muda belia,
inilah pantun nasehat agama.
Padang datar tempat menjangan,
kakinya lincah lompatnya ringan.
Pantun ini penuh wejangan,
mudah-mudahan jadi bimbingan.
Payakumbuh desa perbukitan,
jalan berliku banyak kelokan.
Tunaikan segenap kebaikan,
apapun yang dapat engkau lakukan.
Hilang orang di bilik dara,
ayah ibunya pasti marah.
Bila berjumpa dengan saudara,
hendaknya engkau berwajah cerah.
Kalau turun mencari rawa,
mengalir air dengan tenang.
Hormati yang lebih tua,
pada yang muda mesti sayang.
Paras cantik amat rupawan,
tambah manis dengan senyuman.
Didik hati untuk dermawan,
untuk mendapat kasih Tuhan.
Bukit barisan tanahnya subur,
menanam jagung di tanah gembur.
Jauhkan diri dari takabur,
iri dengki mesti dikubur.
Gadis Aceh menari seudati,
mata memandang tiada henti.
Tawadhu merendahkan hati,
tanda iman di dalam hati.
Apa tanda akhir zaman?
banyak orang yang menyimpang.
Apa tanda orang beriman,
dada tenang jiwanya lapang.
Bongkah batu dipenggal-penggal,
dibakar lama dalam bara.
Lima waktu kalau ditinggal,
alamat badan akan sengsara.

Cukup sekian dari kami. Pantun nasehat agama Islami. Moga menambah iman di hati. Sebagai bekal di hari nanti.