50+ Kumpulan Pantun Cinta Gombal Gembel Romantis Banget

Pengertian pantun – Apa itu pantun? Kita tentu tidak asing dengan pantun. Arti pantun adalah salah satu jenis karya puisi lama dengan 4 baris dan sajak a-b-a-b di akhir larik. Ada banyak pengertian pantun menurut para ahli, meski definisi pantun secara umum sebenarnya kurang lebih sama.
Pantun termasuk dalam bentuk puisi lama. Ada banyak macam-macam pantun seperti pantun nasehat, pantun agama, pantun pendidikan, pantun jenaka, pantun teka-teki dan lain-lain. Apapun jenis-jenis pantun, tetap harus sesuai dengan struktur dan kaidah pantun itu sendiri.
Lantas apa yang dimaksud pantun itu sebenarnya? Kali ini akan dijelaskan pengertian pantun dan artinya secara umum serta menurut pendapat para ahli.

Pengertian Pantun

Berikut adalah beberapa pengertian pantun secara umum, baik arti pantun sesuai KBBI dan Wikipedia ataupun pengertian pantun menurut para ahli sastra dan bahasa.

Arti Pantun Menurut KBBI

Pengertian pantun menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b), tiap larik biasanya terdiri atas empat kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk tumpuan (sampiran) saja dan baris ketiga dan keempat merupakan isi.

Definisi Pantun Menurut Wikipedia

Menurut Wikipedia Indonesia, definisi pantun adalah salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa Minangkabau yang berarti “petuntun”. Dalam bahasa Jawa, pantun dikenal sebagai parikan, dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan sedangkan dalam bahasa Batak dikenal sebagai umpasa.

Pengertian Pantun Menurut Para Ahli

Di bawah ini adalah definisi dan pengertian pantun menurut para ahli sastra dan ahli bahasa beserta penjelasan lengkapnya.

Menurut R.O. Winsted 
Pengertian pantun menurut R.O. Winstead adalah sebuah pantun tidaklah sebatas gubahan suatu kalimat yang mempunyai rima serta irama, namunialah sebuah rangkaian kata yang indah untuk melukiskan suatu kehangatan cinta, kasih sayang, serta rindu dendam penuturnya.

Menurut Sunarti
Arti pantun menurut Sumarti adalah salah satu bentuk puisi lama, memiliki keindahan tersendiri dari segi bahasa, yang salah satu keindahan bahasa dalam pantun ditandai oleh rima a-b-a-b.

Menurut Dr. R. Brandstetter
Menurut Dr. R. Brandstetter, arti pantun berasal dari akar kata tun, yang terdapat dalam berbagai bahasa di Nusantara. Misalnya dalam bahasa Pampanga, tuntun bermakna teratur, dalam bahasa Tagalog, tonton bermakna bercakap sesuai dengan aturan tertentu sedangkan dalam bahasa Jawa Kuno, atuntun berarti teratur.
Dalam bahasa Toba, pantun berarti kesopanan atau kehormatan, dalam bahasa Melayu, pantun yang artinya quatrain, yaitu sajak berbaris empat, dengan rima a-b-a-b. Sedangkan dalam bahasa Sunda, pantun berarti cerita panjang yang bersanjak dan diiringi musik.

Menurut Surana
Definisi pantun menurut Surana adalah sebuah bentuk puisi lama yang terdiri atas empat larik, yang berima silang (a-b-a-b). Larik pertama dan kedua disebut dengan sampiran atau bagian objektif. Biasanya berupa sebuah lukisan alam atau hal apa saja yang bisa diambil sebagai suatu kiasan. Larik ketiga dan keempat dinamakan isi atau bagian dari subjektif.

Menurut Herman J. Waluyo

Menurut pendapat Herman J. Waluyo, pengertian pantun secara umum adalah bentuk puisi melayu asli yang sudah mengakar lama di budaya masyarakat.

Menurut Kaswan dan Rita
Pantun merupakan jenis puisi melayu lama yang satu baitnya terdiri atas empat larik dan bersajak a-b-a-b, larik pertama dan kedua berupa sampiran, sedangkan larik ketiga dan keempat berupa isi.
Sampiran tidak berisi maksud karena hanya diambil rima persajaknya. Jadi saat akan membuat pantun, sebaiknya membuat dulu isinya kemudian menyusul sampirannya yang disesuaikan.

Menurut Edi dan Farika
Pantun menurut Edi dan Farika diartikan sebagai bentuk puisi lama yang dikenal luas dalam berbagai bahasa di Nusantara, dalam bahasa Jawa, pantun dikenal sebagai parikan, sedangkan dalam bahasa Sunda, pantun dikenal sebagai paparikan.

Menurut Hidayat
Definisi pantun menurut Hidayat merupakan salah satu jenis puisi Melayu lama yang secara luas dikenal di negara Indonesia dari dulu sampai sekarang.

Menurut Alisyahbana
Pantun merupakan puisi lama yang sangat dikenal oleh orang dulu atau sangat dikenal pada masyarakat lama. Pantun memiliki ciri-ciri seperti tiap bait terdiri dari empat baris dan setiap baris terdiri atas 4-6 kata atau 8-12 suku kata. Baris pertama dan kedua disebut dengan sampiran dan baris ketiga dan keempat disebut dengan isi.

Ciri-Ciri Pantun

Berikut adalah beberapa ciri-ciri pantun dan penjelasannya meliputi aspek baris/larik, suku kata, sampiran, isi dan rima/sajak.
  • Terdiri dari 4 baris/larik
  • Satu baris terdiri dari 8 sampai 12 suku kata
  • Baris pertama dan kedua pantun adalah sampiran
  • Baris ketiga dan keempat pantun adalah isi
  • Memiliki sajak/rima dengan pola a-b-a-b atau a-a-a-a


Ciri-ciri Syair Pentun :

  • Terdiri berasal dari 4 larik dalam setiap baitnya.
  • Setiap bait memberi tambahan makna sebagai sebuah satu kesatuan.
  • Semua baris dalam syair adalah isi, menjadi dalam syair tidak tersedia sampiran.
  • Mempunyai pola A-A-A.
  • Jumlah suku kata dalam tiap baris syair adalah 8 hingga bersama 12 suku kata.
  • Isi syair berbentuk nasihat, petuah, dongeng ataupun cerita.
  • Kumpulan Pantun lucu dan jenaka dan juga humor ini kita dapatkan berasal dari berbagai referensi di internet. Jika Anda pernah membacanya di buku atau majalah tetapi kebanyakan sering lupa dan menghendaki membacanya lagi sebab punya unsur seni yang tinggi dan tentu saja menghibur.





Contoh PantunTerbaik dan Terbaru





Pakai hijab motif batik,
Sangat anggun saat berjalan.
Wahai cewek si gadis cantik,
Boleh dong kita kenalan.

Kalau kaki hendak berjalan,
Jangan banyak macam pikiran.
Kalau hari ini tidak kenalan,
aku akan semakin penasaran.

Pinggir kali tumbuh jati,
Sayang pohonnya sudah mati.
Sekali pandang langsung jatuh hati,
Apakah ini yang dinamakan cinta sejati?

Anak Melayu main layang-layang,
Angin bertiup tubuh bergoyang.
Sekali pandang terbayang-bayang,
Mungkin sudah tumbuh cinta dan sayang.

Dari Malaka ke Kota Pinang,
Pulang jauh beli selendang.
Hati ini merasa senang,
Saat kita beradu pandang.

Anak bangau mencari ikan,
Turun ke sawah cari ke kali.
Walaupun jarak memisahkan,
Jauh di mata dekat di hati.

Sungguh indah batu permata,
Simpan ia di dalam peti.
Izinkan kungkapkan rasa cinta,
Pada adinda permata hati.

Harum mawar dan selasih,
Penghias istana kerjaan.
Kan kutabur cinta dan kasih,
Untukmu wahai gadis pujaan.

Dengar bunyi suara belati,
Lihat halaman amat bersih.
Rasa sunyi dalam hati,
Saat jauh darimu kekasih.

Pergi ke sawah menanam padi,
Padi dipanen dapat sekati.
Cinta ini kan abadi,
Tak kan pudar hingga mati.


Pantun Gombalan Romantis


Turun hujan ladang basah,
Ibu asyik duduk merenda.
Kenapa hati terasa resah,
Rupanya rindu pada adinda.

Mari buat kue loyang,
Untuk puteri juga para dayang.
Siapa bilang aku tak sayang,
Siang malam terbayang-bayang.

Kalau jatuh dalam kereta,
Mungkin bertemu dengan genta.
Kalau sudah jatuh cinta,
Kekuranganpun indah di mata.

Tumbuh tinggi alang-alang,
Buah petai satu kepingan.
Sakit hati bukan kepalang,
cintaku bertepuk sebelah tangan.

Memintal kapas jadikan benang,
Wajah rupawan selalu membayang.
Hanya adinda yang terkenang,
Itulah pertanda cinta dan sayang.

Telah dilempar segala sauh,
Duduk terkulai di bawah perdu. Tak ingin pergi jauh,
Bagaimana kelak mengobati rindu?

Kenapa hilang buah padi,
Saat dicari temukan ragi.
Kenapa melamun dari tadi,
Takut dinda marah lagi.

Hendak bertanya terasa segan,
Akhirnya kaki jatuh ke liang.
Marahlah adinda jangan sungkan,
Biar marah abang tetap sayang.

Batu belah tempatnya batik,
Mengalir air untuk diminum.
Waktu marah masih cantik,
Apalagi kalau tersenyum.

Lompat jauh si anak tupai,
Berhenti di atas daun jati.
Kalau dinda memang pandai,
Dimana letaknya cinta sejati?

Mangga harum namanya kweni,
Dimakan oleh pertapa sakti.
Cinta sejati ada di sini,
Di hati ada, di luar terbukti.

Ada landak di atas nampan,
Lalu duduk di bawah dipan.
Jika hendak mencari yang tampan,
Yang tampan ada di depan.

Ramai sungguh di hari raya,
Semua orang merasa bahagia.
Jika ingin mencari yang setia,
Memang akulah orangnya.

Makan tahu dicampur petis,
Anak kecil bermain kasti.
Kalau mau yang romantis,
Diriku memang sudah pasti.

Masih dingin menjemur padi,
Terkena air padinya hancur.
Kalau ingin cinta abadi,
Jauhkah dusta biasakan jujur.

Anak ikan makan jerami,
Mati satu ketika pagi.
Cinta akan tumbuh bersemi,
Bila kita sama berbagi.

Ke atas genteng naik tangga,
Hati-hati banyak lumutnya.
Kuharap kasih hingga ke surga,
Tak sebatas hanya di dunia.

Pantun Cinta Buat Cowok


Rasa murka tuan raja,
Saat badai sedang melanda.
Kalau suka nyatakan saja,
Jangan disimpan di dalam dada.

Hijau ranau warna Bumi,
Mata menatap kaki berhenti.
Cinta bisa tumbuh bersemi,
Bila tulus dari hati.

Untuk apa menebang kayu,
Menebang kayu tiada gunanya.
Untuk apa merayu-rayu,
Katakan saja apa adanya.

Masa muda telah berlalu,
Hanya melamun dan terpaku.
Hendak bertanya terasa malu,
Benarkah dikau sayang padaku?

Naik sampan tiada dayungnya,
Naik rakit basah badannya.
Sudah tampan baik hatinya,
Alangkah beruntung pendampingnya.

Api tungku merebus jamu,
Api semangat datanglah harta.
Kutunggu tiada bertemu,
Kunanti tiada kabar berita.

Perahu melaju oleh nelayan,
Papan belah untuk titian.
Bukan gombal bukan rayuan,
Kuingin suatu kepastian.

Permata kata dibuat madah,
Disusun oleh penyair bestari.
Cinta ibarat permata indah,
Lebih indah di tangan sang puteri.

Bila duri berbentuk jangkar,
Mungkin mudah untuk digambar.
Aku ibarat nuri di sangkar,
Hendak terbang takut disambar.

Pena hilang habislah tinta,
Air asam bercampur cuka.
Dalam hati tumbuh cinta,
Sebab seringnya bertatap muka.

Jangan rakus terhadap harta,
Bila tiada sampai ke surga.
Mungkinkah impian ini jadi nyata,
Ataukah sekedar angan belaka.

Demikian beberapa pantun gombal gembel asal tulis tapi lumayan romantis. Moga saja bisa untuk dijadikan pantun cinta untuk kita semua.