30 Contoh Pantun Berbalas Anak Remaja 2019

Pengertian pantun – Apa itu pantun? Kita tentu tidak asing dengan pantun. Arti pantun adalah salah satu jenis karya puisi lama dengan 4 baris dan sajak a-b-a-b di akhir larik. Ada banyak pengertian pantun menurut para ahli, meski definisi pantun secara umum sebenarnya kurang lebih sama.
Pantun termasuk dalam bentuk puisi lama. Ada banyak macam-macam pantun seperti pantun nasehat, pantun agama, pantun pendidikan, pantun jenaka, pantun teka-teki dan lain-lain. Apapun jenis-jenis pantun, tetap harus sesuai dengan struktur dan kaidah pantun itu sendiri.
Lantas apa yang dimaksud pantun itu sebenarnya? Kali ini akan dijelaskan pengertian pantun dan artinya secara umum serta menurut pendapat para ahli.

Pengertian Pantun

Berikut adalah beberapa pengertian pantun secara umum, baik arti pantun sesuai KBBI dan Wikipedia ataupun pengertian pantun menurut para ahli sastra dan bahasa.

Arti Pantun Menurut KBBI

Pengertian pantun menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b), tiap larik biasanya terdiri atas empat kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk tumpuan (sampiran) saja dan baris ketiga dan keempat merupakan isi.

Definisi Pantun Menurut Wikipedia

Menurut Wikipedia Indonesia, definisi pantun adalah salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa Minangkabau yang berarti “petuntun”. Dalam bahasa Jawa, pantun dikenal sebagai parikan, dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan sedangkan dalam bahasa Batak dikenal sebagai umpasa.

Pengertian Pantun Menurut Para Ahli

Di bawah ini adalah definisi dan pengertian pantun menurut para ahli sastra dan ahli bahasa beserta penjelasan lengkapnya.

Menurut R.O. Winsted 
Pengertian pantun menurut R.O. Winstead adalah sebuah pantun tidaklah sebatas gubahan suatu kalimat yang mempunyai rima serta irama, namunialah sebuah rangkaian kata yang indah untuk melukiskan suatu kehangatan cinta, kasih sayang, serta rindu dendam penuturnya.

Menurut Sunarti
Arti pantun menurut Sumarti adalah salah satu bentuk puisi lama, memiliki keindahan tersendiri dari segi bahasa, yang salah satu keindahan bahasa dalam pantun ditandai oleh rima a-b-a-b.

Menurut Dr. R. Brandstetter
Menurut Dr. R. Brandstetter, arti pantun berasal dari akar kata tun, yang terdapat dalam berbagai bahasa di Nusantara. Misalnya dalam bahasa Pampanga, tuntun bermakna teratur, dalam bahasa Tagalog, tonton bermakna bercakap sesuai dengan aturan tertentu sedangkan dalam bahasa Jawa Kuno, atuntun berarti teratur.
Dalam bahasa Toba, pantun berarti kesopanan atau kehormatan, dalam bahasa Melayu, pantun yang artinya quatrain, yaitu sajak berbaris empat, dengan rima a-b-a-b. Sedangkan dalam bahasa Sunda, pantun berarti cerita panjang yang bersanjak dan diiringi musik.

Menurut Surana
Definisi pantun menurut Surana adalah sebuah bentuk puisi lama yang terdiri atas empat larik, yang berima silang (a-b-a-b). Larik pertama dan kedua disebut dengan sampiran atau bagian objektif. Biasanya berupa sebuah lukisan alam atau hal apa saja yang bisa diambil sebagai suatu kiasan. Larik ketiga dan keempat dinamakan isi atau bagian dari subjektif.

Menurut Herman J. Waluyo

Menurut pendapat Herman J. Waluyo, pengertian pantun secara umum adalah bentuk puisi melayu asli yang sudah mengakar lama di budaya masyarakat.

Menurut Kaswan dan Rita
Pantun merupakan jenis puisi melayu lama yang satu baitnya terdiri atas empat larik dan bersajak a-b-a-b, larik pertama dan kedua berupa sampiran, sedangkan larik ketiga dan keempat berupa isi.
Sampiran tidak berisi maksud karena hanya diambil rima persajaknya. Jadi saat akan membuat pantun, sebaiknya membuat dulu isinya kemudian menyusul sampirannya yang disesuaikan.

Menurut Edi dan Farika
Pantun menurut Edi dan Farika diartikan sebagai bentuk puisi lama yang dikenal luas dalam berbagai bahasa di Nusantara, dalam bahasa Jawa, pantun dikenal sebagai parikan, sedangkan dalam bahasa Sunda, pantun dikenal sebagai paparikan.

Menurut Hidayat
Definisi pantun menurut Hidayat merupakan salah satu jenis puisi Melayu lama yang secara luas dikenal di negara Indonesia dari dulu sampai sekarang.

Menurut Alisyahbana
Pantun merupakan puisi lama yang sangat dikenal oleh orang dulu atau sangat dikenal pada masyarakat lama. Pantun memiliki ciri-ciri seperti tiap bait terdiri dari empat baris dan setiap baris terdiri atas 4-6 kata atau 8-12 suku kata. Baris pertama dan kedua disebut dengan sampiran dan baris ketiga dan keempat disebut dengan isi.

Ciri-Ciri Pantun

Berikut adalah beberapa ciri-ciri pantun dan penjelasannya meliputi aspek baris/larik, suku kata, sampiran, isi dan rima/sajak.
  • Terdiri dari 4 baris/larik
  • Satu baris terdiri dari 8 sampai 12 suku kata
  • Baris pertama dan kedua pantun adalah sampiran
  • Baris ketiga dan keempat pantun adalah isi
  • Memiliki sajak/rima dengan pola a-b-a-b atau a-a-a-a


Ciri-ciri Syair Pentun :

  • Terdiri berasal dari 4 larik dalam setiap baitnya.
  • Setiap bait memberi tambahan makna sebagai sebuah satu kesatuan.
  • Semua baris dalam syair adalah isi, menjadi dalam syair tidak tersedia sampiran.
  • Mempunyai pola A-A-A.
  • Jumlah suku kata dalam tiap baris syair adalah 8 hingga bersama 12 suku kata.
  • Isi syair berbentuk nasihat, petuah, dongeng ataupun cerita.
  • Kumpulan Pantun lucu dan jenaka dan juga humor ini kita dapatkan berasal dari berbagai referensi di internet. Jika Anda pernah membacanya di buku atau majalah tetapi kebanyakan sering lupa dan menghendaki membacanya lagi sebab punya unsur seni yang tinggi dan tentu saja menghibur.




Contoh PantunTerbaik dan Terbaru



  Dari hulu menuju kanal
  Jangan lagi balik kehulu
  Maunya sih kepingin kenal
  Apalah daya hati malu



  pergi kepasar membeli sandal
  jangan lupa membawa doku
  kalau memang kepingin kenal
  katakan saja tak usah malu

  kalau cerdik cobalah terka
  gulalah tebu mabis rasanya
  wahai adik cantik jelita
  bolehkah abang tahu namanya?

Gali lubang buat petakan
  Buatlah lubang di dekat rawa
  Kalau abang mau kenalan
  Datanglah abang di rumah saya

 Kain kebaya dipakai si janpang
  Bekal satu Cuma buat dirinya
  Main kerumah itu gampang
  Asal tahu nama dan alamatnya

  Pepaya padat penuh berisi
  Kalu dimakan enak rasanya
  Nama dan alamat sudah kuberi
 Janganlah lupa kunjunganya

 Kalau ada semur diladang
 Ladang pasti akan dijarah
 Kalu ada umur panjang
 Abang pasti main kerumah

 Pucuk mentimun bersih sendiri
 Tunggu matang akan terasa renyah
 Dudukmelamun bersedih hati
 Menunggu abang datang kerumah

 Ujunglah badik setajam duri
 Diasahnya menjelang petang
 Janganlah adik bersedih hati
 Karena abang telah datang

 Nasi uduk masak digarang
 Dimakan dengan sambal terasi
 Hati adik mendadak  senag
 Karena abang tepati janji

 Diambang petang makan nasi
 Makannya pakai wajan
 Tak mungkin abang ingkari janji
 Pada adik gadis pujaan

Begadang makanya wajik
Hisap juga rokok cerutu
Kalau abang cinta adik
Katakan saja I Love You

 Cinta itu ikatan hati
 Jangan dibuat semaunya
 Mari kita mengikat janji
 Untuk bersama selamanya

 Pohon randu tubuh di kota
 Taman kota pun jadi terhiasi
 Rindu di dada tiada terkira
 Karena menanti pujaan hati

 Terbang burung menuju kandang
 Karena perut sudah terisi
 Abang jadi tidak berani datang
 Karena bapakmu galak sekali

 Saat petang cahaya pun meremang
 Waktu itu dikatakan senja
 Kalu abang benar benar xayang
 Kenapa takut pada calon mertua

  Buku juga di namakan pustaka
 Butuh uang janganlah mencuri
 Bukanya abang takut mertua
 Tapi abang tidak mau di maki

 Kena paku ban harus di tambal
 Jangan sampai dibawa jalan
 Walau ayahku berkumis tebal
 Tapi ayahku bukanlah macan

 Buah bacang bukan pepaya
 Nanas bersisik bukan berduri
 Kalau abang boleh berttanya
 Apkah adik masih sendiri

 Berlayar kita naik perahu
 Layar berkembang di udara
 Kalu bolrh adik tahu
 Apa maksud abang bertanya

 Jangan dimakan nasi basi
 Karena itu sudah terkena hama
 Kalu adik masih sendiri
 Bolehkan abang jalan bersama

 Menari harus dengan irama
 Tapi jangan seorang diri
 Boleh saja jalan bersama
 Asal jangan mencuri hati

 Menjangan bukanlah rusa
 Kalu dikejar akan berlari
 Kalu memang ada iasa
 Apa tak boleh jatuh hati

 Menulis pakailah tinta
 Janganlah memakai gincu
 Apa benar abang cinta
Atau abang Cuma merayu

 Bedak pupur dibuat dari sagu
 Untuk menghias wajah sendiri
 Wahai adik janganlah ragu
 Abang cinta setengah mati