30+ Contoh Pantun Agama Islam Beserta Maknanya

Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang masih terkenal sampai sekarang. Teman-teman pun pasti setidaknya pernah mendengar pantun tidak hanya di dalam pelajaran bahasa Indonesia, melainkan juga di acara-acara hiburan adat sampai program hiburan komedi di stasiun televisi. Karena berbagai hal ini pulalah, tidak ada alasan untuk enggan untuk mempelajari pantun dan jenis-jenisnya.
Selain bisa menambah pengetahuanmu dan meningkatkan kemampuan dalam pelajaran, memahami pantun dan jenis-jenisnya dapat membuat kamu semakin kreatif ketika berinteraksi dengan orang lain dan mau memberi hiburan atapun nasihat kepada sahabat-sahabatmu.

Pengertian Pantun

Hemat kata, pantun adalah jenis puisi lama yang tiap baitnya terdiri atas empak baris serta memiliki sampiran dan isi. Sebelum mengenal apa saja jenis dari pantun, ada baiknya teman-teman memahami dengan baik dulu ciri-ciri dari jenis puisi lama yang satu ini. Tentu saja ini agar kalian dapat dengan mudah mengklasifikasikan sebuah puisi lama itu layak disebut pantun atau tidak. Memahami ciri-ciri pantun juga membuat kalian akan lebih mudah membuat jenis puisi yang satu ini.

Ciri-ciri Pantun

Jenis puisi lama yang asal bermula dari kata patuntun ini pada dasarnya diharapkan dapat menjadi penuntun hidup bagi orang yang mendengar maupun membacanya. Tidak hanya sekadar berisi nasihat dan imbauan, penyampaiannya pun memiliki cirri khas yang begitu kental, seperti berikut ini.

1. Tiap Bait Terdiri atas Empat Baris

Jika prosa mengenal ada paragraf untuk tiap rangkaian kalimat yang berada dalam satu gagasan utama, jenis puisi lebih akrab menyebutnya sebagai bait. Tiap bait biasanya berisi untaian kata-kata yang berada dalam satu gagasan dan umumnya mempunyai ciri khas tersendiri bergantung jenis puisinya.
Khusus untuk pantun, puisi lama yang satu ini memiliki ciri khas kuat, yaitu tiap baitnya selalu terdiri atas empat baris. Barisan kata-kata pada pantun dikenal juga dengan sebutan larik.

2. 8-12 Suku Kata di Tiap Baris

Mulanya pantun cenderung tidak dituliskan, melainkan disampaikan secara lisan. Karena itulah, tiap baris pada pantun dibuat sesingkat mungkin, namun tetap padat isi. Oleh karena alasan inilah, tiap baris pada pantun umumnya terdiri atas 8—12 suku kata.

3. Memiliki Sampiran dan Isi

Salah satu keunikan pantun yang membuatnya menjadi begitu mudah diingat adalah jenis puisi lama yang satu ini tidak hanya padat berisi, melainkan juga memiliki pengantar yang puitis hingga terdengar jenaka. Pengantar tersebut biasanya tidak berhubungan dengan isi, namun menjabarkan tentang peristiswa ataupun kebiasaan yang terjadi di masyarakat. Pengantar isi pantun inilah yang kerap dikenal sebagai sampiran.
Untuk masalah penempatannya di dalam pantun, sampiran akan selalu berada di baris pertama dan kedua. Sementara itu, isi pantun menyusul di posisi baris ketiga sampai keempat.

4. Berima a-b-a-b

Rima atau yang juga biasa disebut dengan sajak adalah kesamaan bunyi yang terdapat dalam puisi. Biasanya, jenis-jenis puisi lama kental akan rima, termasuk dengan pantun. Khusus untuk pantun, jenis puisi yang satu ini memiliki ciri khas yang begitu kuat, yakni rimanya adalah a-b-a-b.
Yang dimaksud dengan rima a-b-a-b adalah ada kesamaan bunyi antara baris pertama dengan ketiga pantun dan baris kedua dengan baris keempat. Jadi, kesamaan bunyi pada pantun selalu terjadi antara sampiran dan isi.

Jenis-jenis Pantun

Setelah memahami ciri-ciri pantun, kini saatnya teman-teman juga mengenal jenis-jenis pantun yang biasa diujarkan ataupun dituliskan seseorang. Berikut ini adalah jenis-jenis pantun berdasarkan tema isinya.

1. Pantun Nasihat

Pada dasarnya, pantun dibuat untuk memberi imbauan dan anjuran terhadap seseorang ataupun masyarakat. Karena itulah, tema isi pantun yang paling banyak dijumpai berjenis pantun nasihat. Pantun yang satu ini memiliki isi yang bertujuan menyampaikan pesan moral dan didikan.

2. Pantun Jenaka

Sesuai namanya, jenis pantun yang satu ini memang memiliki kandungan isi yang lucu dan menarik. Tujuannya tak lain untuk memberi hiburan kepada orang yang mendengar ataupun membacanya. Tidak jarang pula, pantun jenaka digunakan untuk menyampaikan sindiran akan kondisi masyarakat yang dikemas dalam bentuk ringan dan jenaka.

3. Pantun Agama

Jenis pantun yang satu ini memiliki kandungan isi yang membahas mengenai manusia dengan pencipta-Nya. Tujuannya serupa dengan pantun nasihat, yaitu memberikan pesan moral dan didikan kepada pendengar dan pembaca. Akan tetapi, tema di pantun agama lebih spesifik karena memegang nilai-nilai dan prinsip agama tertentu.

4. Pantun Teka-teki

Jenis pantun yang satu ini selalu memiliki ciri khas khusus di bagian isinya, yakni diakhiri dengan pertanyaan pada larik terakhir. Tujuan dari pantun ini umumnya untuk hiburan dan mengakrabkan kebersamaan.

5. Pantun Berkasih-kasihan

Sama dengan namanya, isi dari jenis pantun yang satu ini erat kaitannya dengan cinta dan kasih sayang. Umumnya, pantun berkasih-kasihan tenar di kalangan muda-mudi Melayu untuk menyampaikan perasaan mereka kepada kekasih maupun orang yang disukainya.

6. Pantun Anak

Tidak hanya untuk orang dewasa, pantun bisa juga disampaikan untuk anak-anak. Tentu saja isinya lebih ringan dan menyangkut hal-hal yang dianggap menyenangkan oleh si kecil. Tujuan awal dari jenis pantun yang satu ini adalah untuk mengakrabkan anak dengan pantun, sekaligus memberikan didikan moral bagi mereka.



Ciri-ciri Syair Pentun :

  • Terdiri berasal dari 4 larik dalam setiap baitnya.
  • Setiap bait memberi tambahan makna sebagai sebuah satu kesatuan.
  • Semua baris dalam syair adalah isi, menjadi dalam syair tidak tersedia sampiran.
  • Mempunyai pola A-A-A.
  • Jumlah suku kata dalam tiap baris syair adalah 8 hingga bersama 12 suku kata.
  • Isi syair berbentuk nasihat, petuah, dongeng ataupun cerita.
  • Kumpulan Pantun lucu dan jenaka dan juga humor ini kita dapatkan berasal dari berbagai referensi di internet. Jika Anda pernah membacanya di buku atau majalah tetapi kebanyakan sering lupa dan menghendaki membacanya lagi sebab punya unsur seni yang tinggi dan tentu saja menghibur.





Contoh PantunTerbaik dan Terbaru



Pantun Agama Islam Beserta Maknanya. Sejarah membuktikan, suatu generasi yang mengamalkan Islam dapat manaklukan dunia.
Islam merupakan agama sempurna. Ia tentang dunia dan akhirat. Tentang kelembutan dan perang. Tentang kerja keras sekaligus tawakal.
Islam adalah iman dan amal. Perjuangan dan kebahagiaan. Ketenangan dan keyakinan.
Karena itu kali ini kami hadirkan pantun agama Islam beserta maknanya.


[1]
Hanya singgah sekejap masa,
menangkap ikan di ujung rawa.
Kuat gagah insan manusia,
saat taklukan bisikan hawa.
Maknanya:
Kekuatan manusia terletak ketika ia mampu mengendalikan hawa nafsunya. 

[2]
Jika melati tumbuh di taman,
banyak orang yang terkesan.
Jika hati penuh iman,
baca Quran tiada bosan.
Maknanya:
Orang yang beriman sangat mudah melakukan amal kebaikan. Termasuk membaca Quran. Sedangkan orang yang tidak beriman akan merasa berat. 

[3]
Ikan rawa di beli bidan,
ikan sepat amat lebarnya.
Kuat jiwa bukan di badan,
kuat karena tinggi sabarnya.
Maknanya:
Kesabaran merupakan kekuatan. Orang yang sabar atau tekun biasanya dapat mengalahkan mereka yang tidak sabar. 

[4]
Makan ketupat ketika pagi,
akan bertanding para jawara.
Kasih tak dapat ditukar ganti,
tak berbanding uang berjuta.
Maknanya:
Tidak ada yang bisa menggantikan cinta dan kasih sayang. Tidak juga dengan uang ataupun harta benda.

[5]
Biru laut menghampar luas,
bergulung ombak dan gelombang.
Cinta bertaut beralas ikhlas,
karena Allah kasih bertandang.
Maknanya:
Mencintai seseorang harus karena Allah. Dengan begitu, kasih sayangpun akan tumbuh bersemi. 

[6]
Penyair cinta jadi kembara,
hati kecewa jiwanya terluka.
Luas surga tiada terkira,
dengan iman pintu terbuka.
Maknanya:
Allah mengabarkan bahwa surga seluas langit dan Bumi. Insan hanya bisa memasukinya dan menikmati apapun di dalamnya dengan keimanan di dalam dada. 

[7]
Angan-angan panjang sekilan,
hawa nafsu mesti ditahan.
Jika pasangan retak di jalan,
sabar membimbing ke jalan Tuhan.
Maknanya:
Ketika melihat kekurangan suami atau istri, hendaknya bersabar. Bukan hanya bersabar, melainkan juga membimbingnya agar kembali ke jalan yang benar. 

[8]
Daun talas hijau warnanya,
bila dimasak enak rasanya.
Andai ikhlas hilang di jiwa,
segala amal jadi sia-sia.
Maknanya:
Ikhlas merupakan syarat diterimanya amal. Kalau tidak ikhlas dalam beramal, maka amal tersebut tidak mendapat pahala di sisi Allah.
Tidak lengkap rasanya menyajikan pantun agama Islam beserta maknanya tanpa sajian khusus untuk anak-anak.

[9]
Sarang lebah di pohon tebu,
ambil sarang dengan tangga.
Di bawah telapak kaki ibu,
di sana terletak surga.
Maknanya:
Hormatilah Ibu sebab Ibu merupakan jalan menuju surga. Berbuat baik kepada Ibu mendapatkan pahala besar. 

[10]
Tumbuh rumput hijaukan rawa,
rawa hijau banyak ikannya.
Jagalah ridha orang tua,
ridha Allah ada padanya.
Maknanya:
Keridhaan orang tua sangat penting untuk mendapatkan keridhaan dari Allah.

[11]
Ambil bubu menangkap kancil,
kancil lincah cepat larinya.
Bantu Ibu semenjak kecil,
sayangi Ibu di waktu tua.
Maknanya:
Kita harus berbakti kepada Ibu sepanjang masa. Mulai dari kanak-kanak hingga dewasa, kita harus tetap berbakti kepadanya. 

[12]
Siapa yang pergi ke Malaka,
membeli kain tahulah harga.
Siapa yang hormati Ibu Bapak.
niscaya dia beroleh surga.
Maknanya:
Hormatilah Ibu dan Bapak karena dengan menghormatinya memudahkan kita menuju surga. 

[13]
Selat Malaka banyak bendera,
berkumpul para saudagar kaya.
Anak durhaka pasti sengsara,
di akhirat dan dunia.
Maknanya:
Durhaka kepada orang tua mendatangkan siksa. Allah akan menyiksa anak durhaka di akhirat kelak, dan di dunia inipun dibuat sengsara. 

[14]
Tanam ubi tanam talas,
diberi pupuk tumbuhnya lekas.
Tanam budi di tanah ikhlas,
agar amal memiliki bekas.
Maknanya:
Saat kita beramal dan beribadah kepada Allah hendaknya disertai dengan niat yang ikhlas. Keikhlasan merupakan syarat diterimanya amal. 

[15]
Hilang selasih mawar berduri,
di tengah taman petang hari.
Hilang kasih dapat dicari,
hilang iman susahlah diri.
Maknanya:
Kehilangan sesuatu memang menyedihkan. Tetapi jika kehilangan iman maka yang muncul adalah kesengsaraan. 

[16]
Panjang angan merusak diri,
kuda berderap inginkan terbang.
Punai di tangan disyukuri,
jangan harap elang yang terbang.
Maknanya:
Syukuri apa yang ada walaupun hanya sedikit. Jangan suka mengharapkan sesuatu yang lebih besar tetapi lupa mensyukuri apa yang sudah diberikan Allah kepada kita. 

Pantun Agama Islam Terbaru


Kain bersih berwarna jingga,
melaju bahtera di tengah samudra.
Penuh kasih dalam keluarga,
akan sejahtera jiwa dan raga.

Habis padi tinggal jerami,
habis melur tinggal melati.
Istri taat pada suami,
suami sayang sepenuh hati. 

Mangga kueni manis sekali,
betapa harum aromanya.
Hidup ini hanya sekali,
gunakan dengan sebaik-baiknya. 

Bunyi paya di malam hari,
pecah suara di saat sunyi.
Bulan bercahaya karena mentari,
jiwa bercahaya karena iman di hati. 

Diam lisan tak berkata,
melihat indah alam raya.
Insan boleh bercita-cita,
tapi Allah yang menentukannya. 

Berbuat baik pada tetangga,
perintah Nabi diturutkannya.
Mukmin berjuang sekuat tenaga,
agar mendapat ridha dari-Nya.

Walau lantai telah disapu,
mainan adik berserakan.
Walaupun hanya sebesar debu,
amal pasti dipertanggungjawabkan.

Ikan pari panjang ekornya,
bawa ke pasar terjual dua.
Jauhkan diri dari api neraka,
walau dengan sedekah sebiji kurma. 

Kayu ukir kayu medang,
dalam sangkar burung berdendang.
Bila akhir zaman datang,
orang mungkar tak berbilang. 

Betapa sejuknya membaca pantun agama Islam. Terlebih disertai dengan maknanya.