24+ Kumpulan Pantun Agama 10 Bait Terbaru

Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang masih terkenal sampai sekarang. Teman-teman pun pasti setidaknya pernah mendengar pantun tidak hanya di dalam pelajaran bahasa Indonesia, melainkan juga di acara-acara hiburan adat sampai program hiburan komedi di stasiun televisi. Karena berbagai hal ini pulalah, tidak ada alasan untuk enggan untuk mempelajari pantun dan jenis-jenisnya.
Selain bisa menambah pengetahuanmu dan meningkatkan kemampuan dalam pelajaran, memahami pantun dan jenis-jenisnya dapat membuat kamu semakin kreatif ketika berinteraksi dengan orang lain dan mau memberi hiburan atapun nasihat kepada sahabat-sahabatmu.

Pengertian Pantun

Hemat kata, pantun adalah jenis puisi lama yang tiap baitnya terdiri atas empak baris serta memiliki sampiran dan isi. Sebelum mengenal apa saja jenis dari pantun, ada baiknya teman-teman memahami dengan baik dulu ciri-ciri dari jenis puisi lama yang satu ini. Tentu saja ini agar kalian dapat dengan mudah mengklasifikasikan sebuah puisi lama itu layak disebut pantun atau tidak. Memahami ciri-ciri pantun juga membuat kalian akan lebih mudah membuat jenis puisi yang satu ini.

Ciri-ciri Pantun

Jenis puisi lama yang asal bermula dari kata patuntun ini pada dasarnya diharapkan dapat menjadi penuntun hidup bagi orang yang mendengar maupun membacanya. Tidak hanya sekadar berisi nasihat dan imbauan, penyampaiannya pun memiliki cirri khas yang begitu kental, seperti berikut ini.

1. Tiap Bait Terdiri atas Empat Baris

Jika prosa mengenal ada paragraf untuk tiap rangkaian kalimat yang berada dalam satu gagasan utama, jenis puisi lebih akrab menyebutnya sebagai bait. Tiap bait biasanya berisi untaian kata-kata yang berada dalam satu gagasan dan umumnya mempunyai ciri khas tersendiri bergantung jenis puisinya.
Khusus untuk pantun, puisi lama yang satu ini memiliki ciri khas kuat, yaitu tiap baitnya selalu terdiri atas empat baris. Barisan kata-kata pada pantun dikenal juga dengan sebutan larik.

2. 8-12 Suku Kata di Tiap Baris

Mulanya pantun cenderung tidak dituliskan, melainkan disampaikan secara lisan. Karena itulah, tiap baris pada pantun dibuat sesingkat mungkin, namun tetap padat isi. Oleh karena alasan inilah, tiap baris pada pantun umumnya terdiri atas 8—12 suku kata.

3. Memiliki Sampiran dan Isi

Salah satu keunikan pantun yang membuatnya menjadi begitu mudah diingat adalah jenis puisi lama yang satu ini tidak hanya padat berisi, melainkan juga memiliki pengantar yang puitis hingga terdengar jenaka. Pengantar tersebut biasanya tidak berhubungan dengan isi, namun menjabarkan tentang peristiswa ataupun kebiasaan yang terjadi di masyarakat. Pengantar isi pantun inilah yang kerap dikenal sebagai sampiran.
Untuk masalah penempatannya di dalam pantun, sampiran akan selalu berada di baris pertama dan kedua. Sementara itu, isi pantun menyusul di posisi baris ketiga sampai keempat.

4. Berima a-b-a-b

Rima atau yang juga biasa disebut dengan sajak adalah kesamaan bunyi yang terdapat dalam puisi. Biasanya, jenis-jenis puisi lama kental akan rima, termasuk dengan pantun. Khusus untuk pantun, jenis puisi yang satu ini memiliki ciri khas yang begitu kuat, yakni rimanya adalah a-b-a-b.
Yang dimaksud dengan rima a-b-a-b adalah ada kesamaan bunyi antara baris pertama dengan ketiga pantun dan baris kedua dengan baris keempat. Jadi, kesamaan bunyi pada pantun selalu terjadi antara sampiran dan isi.

Jenis-jenis Pantun

Setelah memahami ciri-ciri pantun, kini saatnya teman-teman juga mengenal jenis-jenis pantun yang biasa diujarkan ataupun dituliskan seseorang. Berikut ini adalah jenis-jenis pantun berdasarkan tema isinya.

1. Pantun Nasihat

Pada dasarnya, pantun dibuat untuk memberi imbauan dan anjuran terhadap seseorang ataupun masyarakat. Karena itulah, tema isi pantun yang paling banyak dijumpai berjenis pantun nasihat. Pantun yang satu ini memiliki isi yang bertujuan menyampaikan pesan moral dan didikan.

2. Pantun Jenaka

Sesuai namanya, jenis pantun yang satu ini memang memiliki kandungan isi yang lucu dan menarik. Tujuannya tak lain untuk memberi hiburan kepada orang yang mendengar ataupun membacanya. Tidak jarang pula, pantun jenaka digunakan untuk menyampaikan sindiran akan kondisi masyarakat yang dikemas dalam bentuk ringan dan jenaka.

3. Pantun Agama

Jenis pantun yang satu ini memiliki kandungan isi yang membahas mengenai manusia dengan pencipta-Nya. Tujuannya serupa dengan pantun nasihat, yaitu memberikan pesan moral dan didikan kepada pendengar dan pembaca. Akan tetapi, tema di pantun agama lebih spesifik karena memegang nilai-nilai dan prinsip agama tertentu.

4. Pantun Teka-teki

Jenis pantun yang satu ini selalu memiliki ciri khas khusus di bagian isinya, yakni diakhiri dengan pertanyaan pada larik terakhir. Tujuan dari pantun ini umumnya untuk hiburan dan mengakrabkan kebersamaan.

5. Pantun Berkasih-kasihan

Sama dengan namanya, isi dari jenis pantun yang satu ini erat kaitannya dengan cinta dan kasih sayang. Umumnya, pantun berkasih-kasihan tenar di kalangan muda-mudi Melayu untuk menyampaikan perasaan mereka kepada kekasih maupun orang yang disukainya.

6. Pantun Anak

Tidak hanya untuk orang dewasa, pantun bisa juga disampaikan untuk anak-anak. Tentu saja isinya lebih ringan dan menyangkut hal-hal yang dianggap menyenangkan oleh si kecil. Tujuan awal dari jenis pantun yang satu ini adalah untuk mengakrabkan anak dengan pantun, sekaligus memberikan didikan moral bagi mereka.



Ciri-ciri Syair Pentun :

  • Terdiri berasal dari 4 larik dalam setiap baitnya.
  • Setiap bait memberi tambahan makna sebagai sebuah satu kesatuan.
  • Semua baris dalam syair adalah isi, menjadi dalam syair tidak tersedia sampiran.
  • Mempunyai pola A-A-A.
  • Jumlah suku kata dalam tiap baris syair adalah 8 hingga bersama 12 suku kata.
  • Isi syair berbentuk nasihat, petuah, dongeng ataupun cerita.
  • Kumpulan Pantun lucu dan jenaka dan juga humor ini kita dapatkan berasal dari berbagai referensi di internet. Jika Anda pernah membacanya di buku atau majalah tetapi kebanyakan sering lupa dan menghendaki membacanya lagi sebab punya unsur seni yang tinggi dan tentu saja menghibur.





Contoh PantunTerbaik dan Terbaru



Bait 1
Betapa nyaman memandang taman,
semilir angin menerpa kembang.
Betapa tenang hati beriman,
mempunyai Tuhan Maha Penyayang.

Bait 2
Tanam ubi tanam kubis,
malah tumbuh daun pakis.
Ujian hidup tak pernah habis,
hati yang sabar sebagai penangkis.

Bait 3
Saat adik main ayunan,
ibu membuat kue talam.
Seikhlas hati mohon ampunan,
kepada Allah pemilik alam.


Bait 4
Teduh rumah karena pohon,
air talang jatuh ke sawah.
Allah jua tempat bermohon,
tempat pulang semua manusia.

Bait 5
Surya tenggelam di ufuk Barat,
atap ijuk berkerat-kerat.
Dia-lah pencipta dunia akhirat,
ikuti petunjuk-Nya dalam syariat.


Pantun Untuk Anak-Anak

Anak-anak sangat menyenangi permainan pantun. Dengan pantun kita mengajarkan agama kepada mereka.
Kumpulan pantun di bawah ini sangat baik diperuntukan anak-anak.
Bait 6
Pagar rumah berpintu tiga,
tempat kawan berkumpul jumpa.
Agar kita mendapat surga,
jangan durhaka pada Ibu Bapa.


Bait 7

Siapa yang menangkap kancil,
akan bisa menangkap rusa.
Siapa belajar di waktu kecil,
akan pandai di waktu dewasa.

Bait 8
Tinggi nian pohon kelapa,
memang susah memanjatnya.
Pelajari Al Quran janganlah lupa,
agar di akhirat beroleh bahagia.



Keindahan Islam Dalam Pantun

Islam memanglah indah. Keindahannya akan terangkai dalam bait-bait pantun. Nikmati pantun agama nan indah di bawah ini.

Bait 9
Jumlah kolam ada dua,
panen ikan tergesa-gesa.
Di malam hening berdoa,
dekatkan diri pada Yang Esa.

Bait 10
Bagaimana ayam mengeram,
berdiam saja berbulan-bulan.
Bagaimana hati tak tentram,
bila Allah jadi tujuan.

Bait 11
Apa tanda turun hujan?
mendung gelap liputi awan.
Apa tanda orang beriman?
murah hati sangat dermawan.

Bait 12
Enak lidah memakan talas,
talas gurih tak ada minyaknya.
Beribadah mestilah ikhlas,
jangan pamrih karena manusia.

Pantun dari Gurindam

Pantun agama berikut ini kombinasi dengan gurindam. Pola gurindam ialah sebab-akibat. Misalnya, siapa rajin belajar, tentua dia akan pintar.

Sebab: belajar
Akibat: pintar.

Berikut ini beberapa contoh pantun agama yang isinya berupa gurindam.

Bait 13
Panjang tali hampir sehasta,
beli satu mendapat lima.
Siapa yang suka berdusta,
jauh dia dari agama.

Bait 14
Kayu ukir kayu bidara,
beri pewarna jadi kentara.
Dahulukan pikir sebelum bicara,
pribadi sempurna jadi bijaksana.

Bait 15
Burung puyuh burung tekukur,
mencari makan di tepi sumur.
Jika hidup banyak bersyukur,
jiwa raga niscaya makmur.

Bait 16
Keliling kota naik delman,
hati hati pelan-pelan.
Jika Quran jadi pedoman,
tak kan tersesat dari jalan.

Bait 17
Turun prajurit ke medan laga,
berperang dengan amat gagahnya.
Siapa hendak mendapat surga,
akidah kuat mesti dijaga.

Ternyata sudah lebih dari 10 bait. Semoga saja kumpulan pantun agama di atas menambah kecintaan kita kepada Islam.